“Untuk warga yang menggunakan air sumur bor hanya membayar iuran Rp 30.000 setiap bulan. Biaya itu digunakan untuk token listrik dan perawatan sumur bor. Sementara 10 KK dari dusun lain yang mengambil air di sini dengan jeriken dipungut Rp 10.000 per bulan. Tidak ada meteran jadi warga bebas menggunakan air supasnya,” ucapnya.
Sementara itu Fachrizal, Fuel Terminal Manager Pertamina Krueng Raya menyebutkan sumur bor yang dibangun untuk menjawab kesulitan air bersih warga di Gampong Meunasah Mon tersebut dengan kedalaman sekitar 80 meter dan menyediakan tempat penampungan air berkapasitas 10 ton.
“Untuk kebutuhan warga air bersi warga sehari hari sekarang sudah terpenuhi, dalam satu hari rata rata kebutuhannya 20 ton. Diharapkan fasilitas yang kita bangun itu terus dijaga dan dirawat, sehingga air terus mengalir ke rumah mereka,”ungkapnya.
Setelah bertahun-tahun merasakan kekurangan air bersih, kini senyum penuh bahagia mulai terpancar dari raut wajah Leni Safrina, ibu muda yang sedang mencuci berbagai perlengkapan dapur menggunakan kran air yang dialiri langsung dari sumur bor ke pekarangan rumahnya.
Perasaan bahagia Leni itu tentu sudah mewakili jawaban penuh syukur seluruh warga Dusun Pelita, Gampong Meunasah Mon, Kreueng Raya atas kemudahan air bersih bantuan dari Pertamina.
“Alhadulillah sangat bermanfaat sumur bor itu bagi kami, sekarang kami untuk mencuci pakaian, perlengkapan dapur, mandi, wudhu, cuci beras, air minum sudah tidak perlu lagi pergi ke sungai,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.