Namun, setelah panen usai anjing-anjing tersebut dilepasliarkan, sehingga saat kelaparan atau terpapar virus rabies binatang ini turun ke pemukiman lalu menyerang siapa pun yang dijumpai.
"Ada juga yang di bawa pulang ke rumah tapi anjing yang dasarnya memang peliharaan. Selain itu kan dilepas liar, kadang ini juga yang membuat kita kesulitan untuk vaksinasi," jelasnya.
Berdasarkan data, populasi anjing mencapai 146.000 ekor dan tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bima. Menurut Abdul Manan, upaya pengendalian tidak cukup dengan melakukan vaksinasi, tetapi harus ada tindakan eliminasi.
Baca juga: Joki Cilik di Bima Jatuh dari Punggung Kuda Milik Gubernur NTB Saat Pacuan
Langkah itu disadari akan menuai reaksi dari kelompok pencinta binatang, namun jika melihat dampak yang diakibatkan, menurutnya sangat perlu dilakukan eliminasi.
"Ini kan sampai luka robek korbannya. Kalau sampai orangnya rabies harus penanganan khusus, cuma untuk langkah eliminasi ini belum ada kata sepakat dalam pertemuan tadi. Kita masih fokus dengan vaksinasi dulu," kata Abdul Manan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.