Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melarikan Diri dari Razia, Pelajar di Salatiga Terkena Kawat Berduri

Kompas.com - 13/10/2022, 14:09 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Seorang pelajar yang membolos sekolah melarikan diri dari razia yang dilakukan tim gabungan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Salatiga dan Kodim 0714/Salatiga.

Namun upaya pelajar tersebut sia-sia karena dia telah terkepung petugas. Akibat upaya melarikan diri, celana pelajar tersebut sobek dan dia malah mengalami luka karena terkena kawat berduri saat bersembunyi di perkebunan. Dia pun mendapat perawatan dari petugas Satpol PP.

Baca juga: Polisi Temukan Buron Saat Razia Pelajar yang Hendak Berdemo

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Salatiga Joko Haryono mengatakan razia pelajar membolos ini bertujuan melakukan penertiban. "Para siswa harus disiplin, termasuk dalam pembelajaran," jelasnya, Kamis (13/10/2022).

Joko mengungkapkan razia menyasar warung-warung dan penyewaan permainan game PlayStation. "Terutama yang di area sekolah seperti di SMK N 1 Salatiga, SMK PGRI 1, SMP 6 Salatiga, SMA N 2 Salatiga, SMP N 7 Salatiga, SMP N 10 Salatiga, dan kolam renang Kalitaman," ujarnya.

Pelajar yang terjaring razia selanjutnya dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Salatiga untuk dilakukan pendataan dan edukasi.

"Tim Operasi juga menghubungi masing-masing guru sekolah untuk menjemput siswanya yang terjaring operasi pelajar ke Kantor Satpol PP Kota Salatiga," kata Joko.

Selain pelajar, operasi juga menyasar anak jalanan serta pengamen di jalanan. "Kita data dan beri pembinaan agar tidak berada di jalanan," paparnya.

Baca juga: Razia Bolos Sekolah, Polisi Temukan Kondom Dibawa Pelajar SMP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Wali Kota Semarang akan Maju Pilkada 2024 lewat PKB

Eks Wali Kota Semarang akan Maju Pilkada 2024 lewat PKB

Regional
Kebakaran Gudang BBM di Lampung, Api Sempat Menyambar Mobil Pemadam

Kebakaran Gudang BBM di Lampung, Api Sempat Menyambar Mobil Pemadam

Regional
Heboh Perampokan Klinik Kecantikan di Padang, Hoaks untuk Konten Medsos

Heboh Perampokan Klinik Kecantikan di Padang, Hoaks untuk Konten Medsos

Regional
Jadi Bakal Calon Gubernur Banten, Dimyati Janji Gratiskan Pendidikan TK sampai S3

Jadi Bakal Calon Gubernur Banten, Dimyati Janji Gratiskan Pendidikan TK sampai S3

Regional
Suami di Bogor Pukul Istri Usai Disusul dan Disuruh Pulang Saat Nongkrong

Suami di Bogor Pukul Istri Usai Disusul dan Disuruh Pulang Saat Nongkrong

Regional
Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Duel Berujung Maut Dua Pria di Bogor, Korban Dianiaya Sempat Minta Tolong Warga

Regional
Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Presiden Jokowi Akan Panen Raya Jagung di Sumbawa, 710 Personel Keamanan Disiagakan

Regional
Buruh Semarang Mengeluh 'Terlindas' Gaji Rendah dan Tingginya Biaya Pendidikan Anak

Buruh Semarang Mengeluh "Terlindas" Gaji Rendah dan Tingginya Biaya Pendidikan Anak

Regional
Anak Punk Tewas Terlindas Saat Cegat Truk di Magelang

Anak Punk Tewas Terlindas Saat Cegat Truk di Magelang

Regional
KKB Bakar Gedung SD di Intan Jaya

KKB Bakar Gedung SD di Intan Jaya

Regional
Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhatsApp ke China dan Pakai buat Judi 'Online'

Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhatsApp ke China dan Pakai buat Judi "Online"

Regional
Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com