Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Semarang Capai 4.000 Hektar, Akademisi Unnes Keluhkan Banyak Bangunan Tanpa IMB yang Didirikan di Daerah Resapan

Kompas.com - 12/10/2022, 18:32 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Akademisi Universitas Negeri Semarang (Unnes) keluhkan banyaknya bangunan yang dibangun di daerah resapan Kota Semarang yang menyebabkan banjir.

Sekretaris Pusat Studi Bencana Universitas Negeri Semarang, Ananto Aji mengatakan, di dua Kecamatan Gunungpati dan Mijen banyak bangunan yang mengganggu fungsi resapan.

"Penelitian mahasiswa kami kemarin, beberapa daerah seperti Kecamatan Gunungpati dan Mijen banyak bangunan yang mengganggu fungsi resapan," jelasnya saat ditemui di Hetero Space Semarang, Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Banjir Semarang, Risma Telepon BBWS dan Ganjar: Tak Boleh Ada yang Kelaparan

Menurutnya, daerah resapan atau daerah hijau harus didukung dengan peraturan yang tegas, sehingga tak ada aneksasi di kawasan tersebut.

"Zonasi hijau itu harus ketat dan tak boleh dilakukan aneksasi," tegasnya.

Dia menjelaskan, banyak pembangunan di dua kecamatan tersebut yang notabene daerah Semarang atas dibangun bangunan tanpa izin mendirikan bangunan (IMB).

"Banyak yang melanggar dan membangun tanpa IMB," imbuhnya.

Selain banyak bangunan yang didirikan di daerah resapan, menurutnya banyak juga bangunan yang didirikan di lokasi rawan bencana.

"Di tempat yang terjal saja banyak berdiri rumah. Itu bukan satu dua. Saya pikir tindakan untuk pelanggar itu harus lebih ketat" ucapnya.

Dalam penelitiannya 2021 yang lalu, luasan banjir di Kota Semarang mencapai 4000 hektar. Menurutnya, luasan kawasan yang terdampak banjir di Kota Semarang semakin meluas setiap tahun.

"Menurutnya saya ini semakin luas kawasan banjir di Kota Semarang," imbuhnya.

Di lokasi yang sama, Sub Koordinator Operasi dan Pemeliharaan Drainase Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari mengatakan, pihaknya sedang berusaha mengembalikan fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH).

"Untuk antisipasi banjir kita juga membangun embung penampungan dan kolam retensi, serta terus mencari cara agar genangan air akibat hujan maupun limpasan dapat surut lebih cepat," imbuhnya.

Baca juga: Jenazah Kakek 69 Tahun Dibawa Pakai Perahu Karet Terobos Banjir di Semarang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com