Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Teknologi Penambangan di Museum Timah Bangka Belitung, Jam Buka hingga Daya Tarik

Kompas.com - 12/10/2022, 12:40 WIB
Heru Dahnur ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Kedatangan etnis Tionghoa di Kepulauan Bangka Belitung erat kaitannya dengan sejarah penambangan timah.

Orang-orang Tionghoa berperan sebagai pekerja sekaligus memperkenalkan teknologi penambangan.

Beberapa peralatan tambang itu kini telah berusia ratusan. Beberapa di antaranya masih ada yang digunakan hingga sekarang.

"Bor Bangka pertama kali dikenalkan oleh orang-orang Tionghoa pada awal abad ke-18 dengan nama Ciam atau ujung runcing. Kemudian disempurnakan oleh ahli Geologi Belanda, AJ Akeringa," kata Pengelola Museum Timah Pangkalpinang, M Taufik saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

Baca juga: Bangka Belitung Diintai Puting Beliung dan Banjir, BPBD Giatkan Sekolah Aman Bencana

Replika berbagai peralatan tambang dari masa ke masa, bisa ditemukan di Museum Timah Pangkalpinang.

Museum ini dilengkapi dengan miniatur serta diorama kegiatan penambangan dengan cara tradisional hingga teknologi modern yang digunakan saat ini.

Taufik menuturkan, kegiatan penambangan timah sejak dua abad lalu telah menggunakan peralatan besi atau campuran logam.

Peralatan itu berbentuk linggis untuk mengikis permukaan tanah. Kemudian ada ayakan yang terbuat dari kayu yang berfungsi memisahkan pasir timah dari tanah. Ayakan ini digunakan dengan cara direndam dalam air mengalir.

"Penambangan timah semakin berkembang dan butuh alat untuk menggali lebih dalam sehingga dibutuhkan Ciam yang dikenal saat ini sebagai Bor Bangka atau Bangka Drill," ujar Taufik.

Menurut Taufik, Bor Bangka bisa menembus lapisan tanah aluvial hingga kedalaman 40 meter.

Pengunjung di Museum Timah Indonesia, salah satu destinasi wisata di Kota Pangkalpinang.Kompas/Wisnu Widiantoro Pengunjung di Museum Timah Indonesia, salah satu destinasi wisata di Kota Pangkalpinang.

Bor yang dioperasikan lima sampai enam pekerja itu, bisa digunakan untuk tambang darat maupun di kawasan sungai.

"Sampai saat ini bor Bangka masih digunakan oleh penambang tradisional. Terutama untuk eksplorasi menemukan titik-titik yang ada timahnya," beber Taufik.

Peralatan lain untuk mendukung kegiatan penambangan, sambung Taufik, adalah kerito surong (gerobak).

Kerito surong terbuat dari kayu begitu juga dengan rodanya. Fungsi kerito surong untuk mengangkut timah dari lokasi penambangan ke gudang penyimpanan.

Baca juga: 7 Makanan Khas Bangka Belitung, Tidak Hanya Lempah Kuning

Kerito surong pun hingga saat ini masih digunakan sebagian masyarakat desa kepulauan.

"Berbagai peralatan itu teknologi awalnya dibawa dari daratan China," ungkap Taufik.

Nah, bagi anda yang tertarik dengan wisata sejarah, bisa berkunjung ke Museum Timah Indonesia Pangkalpinang.

Museum ini dibuka dari pagi hingga sore dengan jadwal libur hari Jumat dan hari-hari besar nasional.

Saat ini museum timah dilengkapi kendaraan era tahun 70-an, Mobil Pownis untuk berkeliling kota. Semua fasilitas museum itu bisa digunakan secara gratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Regional
Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Regional
Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Regional
7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Regional
Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Diguyur Hujan Deras, Jalan Protokol di Nunukan Selatan Longsor

Regional
Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Peredaran Uang Palsu di Serang Terbongkar di Warung Madura

Regional
Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Alasan PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Maju Jadi Cagub Jateng

Regional
Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Ini Upaya Pj Gubernur Sumsel Kembalikan Status Bandara SMB II Palembang Jadi Bandara Internasional

Regional
Jatuh Terpeleset dari Kapal, ABK Asal Brebes Tewas Tenggelam di Laut Jawa

Jatuh Terpeleset dari Kapal, ABK Asal Brebes Tewas Tenggelam di Laut Jawa

Regional
Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com