Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Muda Kerap Alami Kesehatan Mental, Begini Kata Psikolog di Semarang

Kompas.com - 11/10/2022, 07:32 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Masalah kesehatan mental menjadi salah satu isu yang penting dalam kehidupan. Pasalnya, tidak hanya orang dewasa, usia anak-anak hingga remaja juga kerap mengalami masalah kesehatan mental. 

Akibatnya, terjadi stres, gangguan kecemasan, hingga depresi yang berdampak pada perilaku dan aktivitas sehari-hari.

Bahkan dalam beberapa waktu terakhir, mencuat kasus bunuh diri akibat depresi yang dilakukan oleh mahasiswa di Semarang, Salatiga, hingga Yogyakarta.

Baca juga: Tangis Javier Roca Pecah Saat Ceritakan Aremania Meninggal di Pelukan Pemain Arema: Saya Hancur secara Mental...

Psikolog Kota Semarang, Probowatie Tjondronegoro mengatakan terjadinya masalah kesehatan mental salah satunya berawal dari judgement atau self diagnose.

"Misal bicara tentang depresi, di bagian otak itu ada anatomi yang tidak beres. Tetapi karena meyakini dia depresi, maka perilaku dia jadi depresi. Padahal sebenarnya tidak sebegitunya," tutur Probo kepada Kompas.com, Senin (10/10/2022).

Selain itu, Probo menyebut, depresi bisa terjadi lantaran seseorang tidak bisa mencapai suatu hal sesuai harapan.

Kemudian juga bisa disebabkan karena merasa sendiri dan tidak memiliki tempat bertukar cerita. Hal ini membuat seseorang untuk lebih mudah menyerah dan putus asa.

"Semua orang itu ingin ada keseimbangan. Nah, mungkin yang terjadi pada seseorang ini tidak bisa ngobrol dengan orang lain. Padahal itu penting," jelas Probo.

Lebih jelas Probo menuturkan, sejumlah penyebab terjadinya masalah kesehatan mental itu masuk dalam kategori kecerdasan emosional. Orang yang memiliki kecenderungan pada hal negatif, imbuh Probo, berarti belum bisa mengembangkan kecerdasan emosional dengan baik.

Dalam hal ini, Probo mengategorikan kecerdasan emosional menjadi lima aspek. Di antaranya, pengendalian diri, pengenalan diri, motivasi, berkomunikasi dengan orang lain, dan mengenal orang lain.

"Itu yang harus kita kuasai. Karena kecerdasan emosi itu 80 persen mempengaruhi kehidupan. Tapi kalau kecerdasan intelektual hanya 20 persen," tutur Dosen Psikolog Universitas Semarang (USM) ini.

Probo menyebut, dengan menerapkan lima aspek kecerdasan emosional tersebut, maka akan memberi dampak positif bagi kehidupan. Dirinya juga berpesan, agar anak-anak muda memiliki rasa optimis dan lebih bisa berteman dengan banyak orang.

"Ayo cari teman, bertemanlah sebanyak-banyaknya. Jangan diumpet, ayo ngobrol, sharing, dan hidup yang positif. Dan jangan lupa peka terhadap diri sendiri," pungkas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ada Perbaikan Jembatan, Jalan Wangon-Cilacap Ditutup Sebulan, Ini Jalur Alternatifnya

Ada Perbaikan Jembatan, Jalan Wangon-Cilacap Ditutup Sebulan, Ini Jalur Alternatifnya

Regional
Tak Ada Jembatan, Warga di Lampung Terpaksa Bertaruh Nyawa Saat Antar Jenazah ke TPU

Tak Ada Jembatan, Warga di Lampung Terpaksa Bertaruh Nyawa Saat Antar Jenazah ke TPU

Regional
Baku Tembak Aparat dan OPM Kembali Picu Gelombang Pengungsi Nduga

Baku Tembak Aparat dan OPM Kembali Picu Gelombang Pengungsi Nduga

Regional
Tahanan Curanmor Polresta Banyumas Tewas Penuh Luka, Polisi Periksa 11 Tahanan Lain

Tahanan Curanmor Polresta Banyumas Tewas Penuh Luka, Polisi Periksa 11 Tahanan Lain

Regional
Ribuan Warga Antar Kepergian Ketua DPRD Merauke

Ribuan Warga Antar Kepergian Ketua DPRD Merauke

Regional
Polisi Amankan 30 Orang Rombongan Konvoi Massa yang Menuju Yogyakarta di Klaten

Polisi Amankan 30 Orang Rombongan Konvoi Massa yang Menuju Yogyakarta di Klaten

Regional
Pemotor Tak Pakai Helm yang Tampar Bripka Donni Minta Maaf

Pemotor Tak Pakai Helm yang Tampar Bripka Donni Minta Maaf

Regional
Timnas Indonesia Akan Diarak Keliling Surabaya Sebelum Lawan Palestina

Timnas Indonesia Akan Diarak Keliling Surabaya Sebelum Lawan Palestina

Regional
Setelah Ungkap Ada 'Maling Besar' di Kantornya, Pj Gubernur Babel Melapor ke KPK

Setelah Ungkap Ada "Maling Besar" di Kantornya, Pj Gubernur Babel Melapor ke KPK

Regional
Sampel Otak Sapi Diduga Terpapar Rabies di Bima Diuji Laboratorium

Sampel Otak Sapi Diduga Terpapar Rabies di Bima Diuji Laboratorium

Regional
WNA Taiwan Dirawat Siti Aisah 'Overstay' 3 Tahun, Imigrasi Karawang Buka Suara

WNA Taiwan Dirawat Siti Aisah "Overstay" 3 Tahun, Imigrasi Karawang Buka Suara

Regional
3 Pecatan Polisi di Mataram Ditangkap, Diduga Edarkan Sabu

3 Pecatan Polisi di Mataram Ditangkap, Diduga Edarkan Sabu

Regional
Momen Duta Sheila On 7 Dampingi Anaknya Jadi Atlet di Badminton Piala Wali Kota Solo

Momen Duta Sheila On 7 Dampingi Anaknya Jadi Atlet di Badminton Piala Wali Kota Solo

Regional
Curi Laptop hingga Printer di 4 Kantor Dinas, ASN di Tolitoli Ditangkap Polisi

Curi Laptop hingga Printer di 4 Kantor Dinas, ASN di Tolitoli Ditangkap Polisi

Regional
Menilik Birokrasi Kasual ala Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Rachmadi

Menilik Birokrasi Kasual ala Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Rachmadi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com