SEMARANG, KOMPAS.com - Masalah kesehatan mental menjadi salah satu isu yang penting dalam kehidupan. Pasalnya, tidak hanya orang dewasa, usia anak-anak hingga remaja juga kerap mengalami masalah kesehatan mental.
Akibatnya, terjadi stres, gangguan kecemasan, hingga depresi yang berdampak pada perilaku dan aktivitas sehari-hari.
Bahkan dalam beberapa waktu terakhir, mencuat kasus bunuh diri akibat depresi yang dilakukan oleh mahasiswa di Semarang, Salatiga, hingga Yogyakarta.
Psikolog Kota Semarang, Probowatie Tjondronegoro mengatakan terjadinya masalah kesehatan mental salah satunya berawal dari judgement atau self diagnose.
"Misal bicara tentang depresi, di bagian otak itu ada anatomi yang tidak beres. Tetapi karena meyakini dia depresi, maka perilaku dia jadi depresi. Padahal sebenarnya tidak sebegitunya," tutur Probo kepada Kompas.com, Senin (10/10/2022).
Selain itu, Probo menyebut, depresi bisa terjadi lantaran seseorang tidak bisa mencapai suatu hal sesuai harapan.
Kemudian juga bisa disebabkan karena merasa sendiri dan tidak memiliki tempat bertukar cerita. Hal ini membuat seseorang untuk lebih mudah menyerah dan putus asa.
"Semua orang itu ingin ada keseimbangan. Nah, mungkin yang terjadi pada seseorang ini tidak bisa ngobrol dengan orang lain. Padahal itu penting," jelas Probo.
Lebih jelas Probo menuturkan, sejumlah penyebab terjadinya masalah kesehatan mental itu masuk dalam kategori kecerdasan emosional. Orang yang memiliki kecenderungan pada hal negatif, imbuh Probo, berarti belum bisa mengembangkan kecerdasan emosional dengan baik.
Dalam hal ini, Probo mengategorikan kecerdasan emosional menjadi lima aspek. Di antaranya, pengendalian diri, pengenalan diri, motivasi, berkomunikasi dengan orang lain, dan mengenal orang lain.
"Itu yang harus kita kuasai. Karena kecerdasan emosi itu 80 persen mempengaruhi kehidupan. Tapi kalau kecerdasan intelektual hanya 20 persen," tutur Dosen Psikolog Universitas Semarang (USM) ini.
Probo menyebut, dengan menerapkan lima aspek kecerdasan emosional tersebut, maka akan memberi dampak positif bagi kehidupan. Dirinya juga berpesan, agar anak-anak muda memiliki rasa optimis dan lebih bisa berteman dengan banyak orang.
"Ayo cari teman, bertemanlah sebanyak-banyaknya. Jangan diumpet, ayo ngobrol, sharing, dan hidup yang positif. Dan jangan lupa peka terhadap diri sendiri," pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.