Sementara, Rahmadi (33) warga RW 4 Kampung Bojongasih membenarkan banjir sudah mulai datang sejak kemarin, tepatnya selepas maghrib.
Luapan air sungai Citarum, kata dia, tidak langsung datang dengan volume yang besar, namun datang secara perlahan.
"Ya enggak sekaligus, begitu saja berapa senti dulu, semata kaki, sampai sekarang segini," ujarnya.
Baca juga: Jembatan Darurat Gesang-Sememu Disapu Banjir Lahar Semeru, Akses antar Kecamatan Terputus
Saat hujan datang, ia dan warga lainnya tidak merasa panik, lantaran sudah terbiasa.
Rahmadi menyebutkan, tiap banjir datang ia hanya memindahkan barang-barang di rumah ke tempat yang lebih tinggi.
"Ya paling, kita mindahin barang aja ke yang lebih tinggi. Kalau ada lantai dua di rumahnya di pindahin ke atas, kalau gak ada yang gimana caranya diakalin," terang dia.
Baca juga: 4 Pengendara Motor Nekat Lewati Jembatan yang Diterjang Banjir, Jatuh ke Sungai, 1 Tewas
Ia berharap, banjir bisa segera ditangani dengan baik. Meskipun sudah ada folder air yang mempercepat proses surutnya air, tapi banjir masih terus datang kala hujan.
"Pengennya mah tenang gitu, gak ada banjir, sekalipun sekarang sudah lebih baik tapi kan tetep banjir pasti datang kalau hujan datang," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.