Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Istigasah, Masyarakat Peduli Kendeng Harap Semen Indonesia Hentikan Penambangan di CAT Watuputih Rembang

Kompas.com - 05/10/2022, 15:14 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Khairina

Tim Redaksi

REMBANG, KOMPAS.com - Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) bersama para kiai dan masyarakat menggelar istigasah di Rumah Budaya Lawang Ijo, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Koordinator JMPPK Joko Prianto mengatakan, kegiatan istigasah tersebut sebagai momentum memperingati 6 tahun kemenangan warga atas gugatan izin lingkungan PT Semen Indonesia pada tingkat peninjauan Mahkamah Agung (MA).

Baca juga: 44 Desa di Pegunungan Kendeng Ngawi Krisis Air Bersih, BPBD Siapkan 15 Mobil Tangki

"Istigasah ini untuk meminta pemerintah segera menghentikan proses penambangan di kawasan Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih Rembang, baik perusahaan yang berizin maupun ilegal. Karena saat ini masyarakat secara gugatan hukum kan menang," ujar Joko kepada wartawan, Rabu (5/10/2022).

Meski gugatan izin lingkungan dimenangkan oleh warga pada 5 Oktober 2016 lalu, tetapi aktivitas pertambangan di kawasan CAT Watuputih Rembang masih berlangsung.

"Saat ini penambangan di CAT Watuputih masih ada, bahkan dilakukan nonstop 24 jam. Pasti ini ada unsur pembiaran dari aparat penegak hukum, karena kegiatan ini sudah berlangsung cukup lama," ujar dia.

Baca juga: Napak Tilas Nyi Ageng Serang, Pencinta Alam Kibarkan Merah Putih di Puncak Kendeng Utara

Dengan adanya dugaan pembiaran dari aparat penegak hukum (APH), Joko meminta agar pihak kepolisian segera turun tangan untuk menindaklanjuti keputusan Mahkamah Agung (MA) atas izin lingkungan terkait kegiatan pertambangan PT Semen Indonesia.

"Kami meminta aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian untuk segera menghentikan proses pertambangan baik berizin ataupun tidak, karena kawasan CAT Watuputih merupakan kawasan lindung geologi yang seharusnya tidak dipergunakan sebagai kawasan pertambangan," tambahnya.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Kauman Lasem, KH. M. Zaim Ahmad Ma’shoem atau yang akrab disapa Gus Zaim mengatakan kegiatan istigasah merupakan upaya untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT terkait tindak lanjut hasil putusan Mahkamah Agung (MA) itu.

"Minta pertolongan kepada Allah supaya keputusan yang sudah diputuskan secara inkrah oleh Mahkamah Agung itu bisa dilaksanakan dengan baik dan benar. Mulai dari pusat di Jakarta sampai di tingkat bawah, semua harus menaati melakukan dan menindaklanjuti keputusan itu secara baik dan bertanggungjawab. Jadi ini sekedar meminta kepada Allah, supaya Allah bisa membuka hati mereka semua," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com