MAGETAN, KOMPAS.com – Sebanyak 44 desa di 10 kecamatan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, krisis air bersih imbas musim kemarau.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Ngawi Teguh Puryadi mengatakan, warga di 44 desa ini kesulitan air bersih karena berada di wilayah pegunungan kapur yang tandus.
Saat musim kemarau, warga akan semakin kesulitan mendapatkan air bersih.
Baca juga: 70 Desa di Kabupaten Sikka Krisis Air Bersih, Ini Langkah yang Dilakukan Pemkab
“Kekeringan itu di dataran gunung Kendeng atau gunung kapur. Ada 44 desa di 10 kecamatan, jadi dari sepanjang Karanganyar sampai Beringin,” ujar Teguh saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (08/10/2021).
Teguh menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga BPBD Kabupaten Ngawi mendistribusikan air bersih dengan menggunakan mobil tangki setiap 2 atau 3 hari sekali.
BPBD Kabupaten Ngawi mempersiapkan 15 mobil tangki untuk memenuhi kebutuhan air bersih di 44 desa yang mengalami krisis air.
“Untuk dropping BPBD Ngawi punya kendaraan sampai 15,” imbuhnya.
Krisi air bersih di 44 desa di pegunungan kapur, menurut Teguh, telah berlangsung selama dua bulan terakhir.
Baca juga: Hujan Masih Turun, BPBD Tuban Tunda Kirim Air Bersih ke 7 Desa yang Kekeringan
Dari prakiraan cuaca BMKG, hujan baru akan mengguyur Kabupaten Ngawi pada November mendatang.
“Kita persiapan dropping setiap hari. Untuk prakiraan hujan baru turun pada akhir November mendatang,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.