"Kemarin ada juga insiden di Stadion Utama Riau. Tetapi, setelah kita berikan imbauan, mereka paham dan berjanji tidak akan melakukan anarkis," sebut Iqbal.
Sementara itu, salah seorang Aremania Pekanbaru, Sulistiyono, berharap kejadian di Kanjuruhan merupakan yang pertama dan terakhir.
"Kami dan semua pihak mana pun tidak menginginkan peristiwa ini terjadi. Tanggal 1 Oktober 2022 itu adalah tragedi yang luar biasa," ucap Sulistyono saat diwawancarai Kompas.com, Selasa malam.
Ia mengatakan, Aremania Pekanbaru sangat berduka atas tragedi Kanjuruhan yang menelan banyak nyawa.
"Kita doakan para korban meninggal dunia diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya dan yang sakit segera pulih, sehingga bisa berkumpul kembali dengan keluarganya. Jadi, kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Kapolda Riau dan elemen masyarakat Riau yang telah mengadakan acara doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan ini," ujar Sulistiyo.
Sebelumnya diberitakan, polisi memperbarui jumlah data korban Tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Total ada 592 korban dalam insiden itu.
"Untuk jumlah korban meninggal dunia masih tetap 125 orang sampai dengan hari ini ya. Kemudian untuk jumlah korban luka ada 467 orang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Malang, Jawa Timur, Selasa (4/10/2022).
Dedi menuturkan, data itu sudah dikoordinasikan dengan Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) dan Biddokkes Polda Jawa Timur serta command center di Malang.
Dari jumlah tersebut, terdapat korban luka ringan sebanyak 406 orang, 30 orang luka sedang, dan 29 orang luka berat.
Sementara itu, data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, merilis jumlah korban tewas. Hingga Selasa (4/10/2022) pukul 10.00 WIB, tercatat ada 131 korban tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.