Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Sembunyi di Kebun Jagung dan Jalani Perawatan Intensif, Suami yang Bunuh Istri di Palopo Ditahan

Kompas.com - 28/09/2022, 06:02 WIB
Amran Amir,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com - Rahmat (25), pelaku pembunuhan terhadap istrinya WA (27) kini menjalani penahanan di Rutan Mapolres Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Diketahui pelaku membunuh istrinya di sebuah gedung bekas Wisma lantai 2, tepatnya di jalan jendral Sudirman, Kota Palopo pada Senin (19/9/2022). 

Pelaku akhirnya menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Kota Palopo karena mengalami luka tusuk benda tajam di bagian perut saat cekcok dengan istrinya.

Kasat Reskrim Polres Palopo, Iptu Akhmad Risal mengatakan pihaknya tengah merampungkan kelengkapan berkas tersangka.

"Tersangka sudah dilakukan penahanan, dan saat ini dalam tahap pemenuhan kelengkapan pemberkasan. Salah satu di antaranya, akan dilakukan proses rekonstruksi," kata Akhmad Risal, saat dikonfirmasi, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Penjaga Wisma Tewas Mengenaskan di Palopo, Terungkap Pembunuh adalah Suaminya

Dia mengatakan dalam perkara ini, tersangka dijerat pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sementara tersangka Rahmat mengatakan tak menyangka istrinya meninggal akibat luka tusukan pada dua bagian tubuhnya. 

"Saya tidak menduga kalau Wana meninggal dunia, saya menyesal, saya memang menikamnya karena saya sempat ditikam pada bagian perut saya dua kali setelah merampas badik,” ucap Rahmat.

Dia ke wisma tersebut untuk menemui istrinya setelah mengetahui anaknya yang umur 6 tahun sakit demam tinggi dan harus dirawat di rumah sakit.

“Saya temui dia, dengan harapan saya bisa bersama membawanya ke rumah sakit, untuk berobat dan diperiksa darahnya. Karena, dikhawatirkan kena demam berdarah dengue. Tetapi istri saya menolak. Dia bilang saya saja yang bawa ke rumah sakit. Dia tidak punya waktu, dia mau keluar," ujar Rahmat.

Tersangka kemudian tersulut emosi dan mencabut badik di pinggangnya. Tetapi korban sempat merampas badik itu kemudian menikam perut tersangka.

"Saya berusaha mengambil badik itu dari tangannya dengan cara memukul tangannya. Lalu saya tikam pahanya, kemudian bagian belakangnya satu kali, saat itu dia terjatuh, badik tertancap. Lalu saya pergi dan saya kembali mencabut badik itu, lalu pergi,” tutur Rahmat.

Usai menikam istrinya, tersangka menuju ke rumah orang tuanya dan menyampaikan kejadian tersebut. Kemudian pelaku meninggalkan rumah ibunya untuk kabur tetapi bingung karena tidak punya uang untuk meninggalkan Kota Palopo.

“Saya bersembunyi di kebun jagung yang tidak begitu jauh dari rumah orang tua, badan saya mulai lemas dan meriang akibat luka di tubuh saya. Saya juga lapar. Kemudian saya ke rumah tante di jalan Cempaka dan menyampaikan akan menyerahkan diri atas penganiayaan yang saya lakukan. Tante saya kemudian menelepon ibu, dan ibu saya menghubungi polisi,” jelas Rahmat.

Baca juga: Pulang Hadiri Hajatan, Kepala Kantor Kemenag Grobogan Ditemukan Tewas Bunuh Diri

Sebelumnya diberitakan seorang perempuan ditemukan tewas mengenaskan di lantai 2 salah satu bekas wisma di jalan Jendral Sudirman, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Senin (19/09/2022) sore.

Pihak kepolisian langsung mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP sementara. Diketahui korban bernama Wana (27) seorang penjaga gedung bekas wisma tersebut, asal Kecamatan Bastem, Kabupaten Luwu.

Kasat Reskrim Polres Palopo Iptu Akhmad Risal mengatakan, kejadiannya sekitar pukul 02.00 Wita.

“Untuk terduga pelaku sudah kami kantongi identitasnya, semoga cepat ditangkap, untuk itu kepada terduga pelaku segera menyerahkan diri,” kata Akhmad Risal saat dikonfirmasi di lokasi, Senin (19/9/2022) sore.

Menurut Risal, pihaknya telah mengambil keterangan 4 orang saksi sebagai bukti kuat atas tewasnya korban.

"Kami sudah mengambil keterangan 4 orang saksi orang dekat korban dan kuat dugaan korban dibunuh dengan cara ditikam," ucap Risal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com