Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Pemuda Adat Papua Desak Lukas Enembe Jalani Pemeriksaan di KPK

Kompas.com - 26/09/2022, 15:14 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ketua Pemuda Adat Papua, Jan Christian Arebo, mendesak Gubernur Papua, Lukas Enembe, bersikap kooperatif dan memenuhi panggilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Jan, setiap orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam suatu kasus harus bersedia menjalani pemeriksaan untuk membuktikan terlibat atau tidak atas tuduhan yang disangkakan.

"Mau dia itu bupati, wali kota, gubernur, atau presiden sekali pun, kalau sudah tersangka dalam kasus hukum ya harus diproses, tidak ada pandang bulu," kata Jan, dikutip dari Tribunnews, Senin (26/9/2022).

"Bapak Gubernur ditetapkan jadi tersangka, kalau dia (merasa tidak) bersalah ya dia punya kewajiban untuk membuktikan dia tidak bersalah dan dia harus datang sendiri ke KPK," tegasnya.

Baca juga: Gubernur Lukas Enembe Disebut Suka Judi Kasino di Singapura, Tokoh Agama: Itu Penyakit Sosial

Selain itu, Jan juga mengimbau kepada masyarakat Papua agar tidak mudah terprovokasi oleh kelompok-kelompok tertentu.

"Saya juga meminta dan mengimbau kepada masyarakat Papua untuk tidak terlalu terbawa provokasi kelompok-kelompok tertentu," ujar Jan.

"Ini sudah ranahnya KPK jadi tidak ada lagi kelompok-kelompok yang mencoba menghalang-halangi proses pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK, biarlah KPK berjalan," imbuhnya.

Sementara itu, tokoh Pemuda Papua lainnya, Martinus Kasuay, juga sepakat bahwa proses hukum kasus dugaan korupsi Lukas Enembe harus terus berlanjut.

Ditambah lagi, menurut Martinus, kasus yang menimpa Lukas Enembe merupakan kasus personal dan tidak berkaitan dengan politisasi serta kriminalisasi.

Baca juga: Tidak Semua Masyarakat Papua Mendukung Gubernur Lukas Enembe

"Kasusnya murni kaitannya dengan hukum," ujar Martinus.

Dia mengingatkan, tak ada orang yang kenal hukum di negeri ini, termasuk para pejabat pemerintahan.

Bukan hanya Lukas, Martinus mengatakan, KPK juga perlu memeriksa seluruh pihak yang diduga terlibat dalam kasus korupsi yang dituduhkan kepada Gubernur Papua tersebut.

Jika terbukti tidak bersalah, mereka juga tentu akan dibebaskan dari semua tuduhan. Akan tetapi, bila dinyatakan bersalah, siapa pun harus menerima hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku.

Dia meminta kepada masyarakat Papua untuk memahami bahwa semua itu berada dalam ranah hukum.

Baca juga: Kecam Gubernur Lukas Enembe yang Suka Berjudi di Kasino, Tokoh Papua: Seharusnya Dia Memberi Teladan

"Penegakan hukum kasus korupsi Gubernur Lukas Enembe harus dituntaskan karena Indonesia merupakan negara hukum," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com