Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Mahasiswa Nduga di Manokwari Berunjuk Rasa Tuntut Kasus Mutilasi Diusut Tuntas

Kompas.com - 26/09/2022, 12:11 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com- Puluhan mahasiswa yang menamakan diri 'Mahasiswa Nduga dan Solidaritas Peduli Kemanusiaan Manokwari Papua Barat' menggelar aksi demonstrasi di Jalan Utama Kelurahan Amban Manokwari, Senin (26/9/2022).

Aksi yang berlangsung sejak pukul 08.00 WIT itu membuat arus lalu lintas terpaksa dialihkan, terutama kendaraan yang menuju kawasan Kampus Universitas Papua,

Baca juga: Lelaki Tewas di Hutan Wosi Manokwari, Polisi Masih Tunggu Hasil Visum

Soroti kasus mutilasi

Massa aksi menilai, ada pelanggaran Hak Asasi Manusia HAM terhadap peristiwa pembunuhan dan mutilasi empat warga Nduga di Mimika oleh oknum prajurit TNI dan warga sipil.

"Pembunuhan dan mutilasi empat warga Nduga di Mimika merupakan dugaan pelanggaran HAM berat. Perbuatan pelaku terhadap korban melecehkan kemanusiaan," jelas kordinator aksi, Yosias Kum, Senin.

Massa aksi sedianya hendak menyampaikan aspirasi di Kantor Hukum dan HAM Papua Barat, melalui aksi longmarch.

Baca juga: Kompor Listrik bagi Warga Dusun Mihij Manokwari Papua Barat Bagai Mimpi di Siang Bolong

Namun aparat kepolisian mengadang massa. Akhirnya perwakilan Kanwil Hukum dan HAM menemui massa aksi.

Selain mahasiswa Nduga, perwakilan Mahasiswa Serui yang hadir dalam aksi tersebut juga menuntut agar penegakan hukum kasus pembunuhan dan mutilasi warga Nduga diusut sampai tuntas.

"Kami perwakilan mahasiswa Serui meminta agar masalah ini jangan hanya didengar dari telinga kanan tembus telinga kiri," ucap salah satu mahasiswa perwakilan Mahasiswa Serui yang berkuliah di Unipa.

Massa melalui kordinator aksi lalu menyerahkan tuntutan.

Kepala Devisi SDM Kanwil Hukum dan HAM Papua Barat usai menerima aspirasi massa mengatakan akan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa tersebut.

"Kami akan tindak lanjuti ini kepada pimpinan," kata Piet Bukorsyom kepala Devisi SDM Kanwil Hukum dan HAM Papua Barat.

Baca juga: Soal Kenaikan Harga BBM, Pedagang Kuliner Manokwari Berharap Stok Bahan Pokok Terjaga

Kapolres Manokwari AKBP Parisian Herman Gultom mengatakan, sekitar 300 personel Polres Manokwari dikerahkan baik menjaga para pendemo maupun mengatur arus lalu lintas.

"Hari ini aksi adik-adik mahasiswa khususnya Pengunungan Tengah melaksanakan aksi unjuk rasa, dari tugu Amban hingga pertigaan mereka sudah sampaikan aspirasi. Memang kami tidak izinkan dilakukan long march akhirnya kami kordinasi dengan Kanwil Kementerian hukum HAM untuk menemui massa di lokasi aksi," ucapnya.

Para demonstran membubarkan diri dengan tertib pada pukul 12.30 WIT setelah aspirasi diterima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com