LUMAJANG KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) awal bulan lalu berdampak pada semua sektor kehidupan masyarakat. Tidak terkecuali tarif angkutan umum di Lumajang, Jawa Timur.
Tarif angkutan di Lumajang mengalami kenaikan yang bervariasi sejak pemerintah mengumumkan harga BBM.
Seperti yang tertera di pintu kendaraan, tarif untuk pelajar kini Rp 4.000. Naik Rp 1.000 dibandingkan sebelum BBM naik.
Baca juga: Dishub Padang Usulkan Tarif Angkot Naik 30 Persen, Segini Perkiraannya
Sedangkan, untuk penumpang umum, kenaikannya lebih tinggi lagi. Biasanya, sekali perjalanan hanya dikenakan biaya Rp 5.000. Kini, penumpang harus merogoh kocek lebih dalam lagi karena tarifnya naik jadi Rp 8.000.
Kenaikan harga itu ternyata dinilai terlalu tinggi oleh sebagian penumpang. Utamanya, tarif untuk masyarakat umum.
Rihana, salah satu warga mengaku selisih kenaikan tarif untuk masyarakat umum dinilai terlalu tinggi. Apalagi kenaikan lebih dari 50 persen.
Padahal, angkutan umum masih jadi andalan para pelaku dagang di pasar seperti Rihana. Setiap hari, ia mengaku sering menggunakan angkutan umum untuk pergi ke pasar.
“Naiknya tinggi, Rp 3.000. Padahal saya hampir tiap hari naik angkot buat dagang riwa-riwi pasar,” kata Rihana di Terminal Pasar Baru, Jumat (23/9/2022).
Baca juga: Pj Wali Kota Umumkan Kenaikan Tarif Angkot Saat HUT Kota Ambon, Berikut Rinciannya
Senada dengan Rihana, Lamiskan, pedagang kelapa di Pasar Baru Lumajang juga merasakan kenaikan harga angkutan umum sangat memberatkan.
Meski tidak setiap hari pergi ke pasar, bagi Lamiskan, naiknya harga angkot mengurangi penghasilannya setiap hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.