Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Kades di Lombok Barat Mengamuk di Sekolah dan Bentak Guru, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 22/09/2022, 05:32 WIB
Idham Khalid,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LOMBOK BARAT, KOMPAS.com- Sebuah video yang memperlihatkan seorang Kepala Desa (Kades) di Dopang, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat mengamuk di SDN 1 Dopang, viral di media sosial.

Dalam video yang beredar tersebut, tampak Kades berpeci putih membentak para guru dengan mengeluarkan kata kotor.

Baca juga: Polisi Olah TKP Kebakaran Rumah Wakil Bupati Lombok Barat

Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik tersebut, Kades menantang melaporkan jika ada yang keberatan dengan sikapnya.

Mendapatkan perlakuan demikian, sejumlah guru tampak bersabar dengan mengucapkan kata istighfar.

Baca juga: Rumah Pribadi Wakil Bupati Lombok Barat Terbakar

Tanggapan polisi

Kapolsek Gunungsari, AKP Agus Eka Artha mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada Senin (19/9/2022) karena kesalahpahaman.

Kades tersebut mengamuk diduga karena aduan orangtua akibat seorang anak yang dihukum.

"Kades tersebut mengamuk diduga akibat seorang anak yang dihukum oleh gurunya yang bersekolah di SDN 1 Dopang, Gunungsari, karena aduan dari beberapa orangtua murid di mana anaknya telah dipukul (hukum)," ungkap Agus dalam keterangan tertulis, Rabu (21/9/2022).

 

Damai

Atas kejadian itu, pihaknya dalam hal ini Bhabinkamtibmas Desa Dopang Polsek Gunungsari melakukan gerak cepat bersama Koramil Gunungsari.

Mereka telah membuka forum untuk melakukan mediasi.

“Sudah damai kok. Kemarin langsung kami kumpulkan dan melakukan mediasi,” kata Agus.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 21 September 2022

Adpun mediasi tersebut dihadiri oleh Dinas Pendidikan dan Olahraga Lombok Barat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta guru dan wali murid.

Diterangkan Agus, anak murid yang dihukum hingga memicu kemarahan Kades, bukan merupakan anaknya.

“Banyak yang menduga itu anak Pak Kades. Tapi bukan, itu anak warganya yang melapor ke dia,” jelas AKP Agus.

Baca juga: Dugaan Penimbunan Solar di Lombok Barat, Polisi Periksa 5 Saksi

Diterangkan Agus, beberapa pihak telah menandatangani surat kesepakatan untuk berdamai.

“Sudah tanda tangan surat untuk tidak saling menuntut dalam hukum dan sepakat berdamai,” kata Agus.

Agus mengimbau, masyarakat tidak mudah terprovokasi atas isu yang beredar yang dapat memicu perpecahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com