KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menetapkan status tanggap darurat bencana tanah bergerak di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang.
Kebijakan tersebut telah ditetapkan dalam Keputusan Bupati Nomor 360/19/Kep-TD/BPBD. Berlaku hingga dua minggu ke depan.
"Status tanggap darurat sudah ditanda tangani Kamis (15/9/2022). Langkah ini kami ambil untuk memaksimalkan penanganan pascabencana," kata Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan melalui keterangan tertulisnya.
Selama masa tanggap darurat bencana itu, tim reaksi cepat (TRC) BPBD dan pihak-pihak terkait akan bekerja sama menangani dampak bencana pergerakan tanah tersebut.
Berdasar pantauan Kompas.com di lapangan akses jalan di Kampung Curug mengalami kerusakan parah, akibatnya hanya kendaraan roda dua yang bisa melintasi jalan tersebut.
Posko dan tenda pengungsi juga didirikan di lapangan Kampung Curug. Terdapat tiga tenda yang difungsikan untuk pengungsi.
Baca juga: Tanah Bergerak di Bojong Koneng, Pemkab Bogor Tetapkan Status Tanggap Darurat
Dari data yang diperoleh di posko tanggap bencana tercatat sebanyak 71 rumah mengalami kerusakan, meliputi 17 rumah rusak berat, 9 rumah rusak sedang, dan 45 rumah rusak ringan.
Sementara itu sebanyak 116 warga terpaksa mengungsi di tenda darurat di lapangan Kampung Curug dan rumah kerabat.
BPBD juga mendistribusikan bantuan kebutuhan bagi warga yang terdampak.
"Kita akan memberikan sewa tempat tinggal sementara. Kalau ada yang rusak diperbaiki dan yang berbahaya direlokasi. Kita bisa gunakan anggaran BTT untuk membantu warga terdampak," ucap Iwan.
Menurut Iwan, penetapan status tanggap darurat sangat penting dilakukan karena akan menjadi payung hukum untuk menangani bencana tersebut.
Sebab, bencana pergerakan tanah itu mengakibatkan kerugian harta benda, rusaknya belasan unit rumah dan infrastruktur.
Baca juga: Hujan Deras Picu Tanah Bergerak di Bojong Koneng Bogor, Warga Mengungsi
"Sampai saat ini TRC dari BPBD Kabupaten Bogor masih mengevakuasi warga terdampak dan terancam. Mereka mulai diungsikan sementara di rumah sanak saudara dengan dikoordinasikan oleh kepala desa dan camat," jelas Iwan.
Pergeseran tanah itu menyebabkan retakan-retakan di tanah, dinding, plafon dan lantai rumah warga.
Selain rumah, sejumlah fasilitas umum (fasum) juga rusak. Fasum itu meliputi akses jalan Kampung Curug, mushala, dan vila.
(Penulis Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.