KOMPAS.com - Bantuan langsung tunai (BLT) BBM mulai disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di berbagai daerah di Indonesia.
Meski mendapat BLT BBM, sejumlah warga mengaku nominal BLT tak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Pasalnya, harga kebutuhan pokok mulai melonjak terimbas dari naiknya harga BBM.
Salah satu yang mengeluhkannya adalah Lisna (35), warga Kelurahan Gedong Air, Bandar Lampung, Lampung.
"Ya kan gara-gara (harga) BBM naik, (harga barang) yang lain juga naik. Masa iya, cuma buat beli bensin aja BLT-nya?" ujarnya saat mengambil BLT BBM di Kantor Pos Gedong Air, Sabtu (10/9/2022).
Baca juga: Cerita Warga Penerima BLT BBM: Diambil Enggak Nutup, Enggak Diambil Sayang
Menurutnya, BLT sebesar Rp 300.000 pada tahap pertama ini kemungkinan hanya mampu bertahan satu pekan.
"Ya paling lama satu minggu uang Rp 300.000, buat ongkos anak, keperluan dapur. Diambil enggak nutup, tapi enggak diambil juga sayang," ucapnya.
Dia pun berharap agar pemerintah lebih peduli kepada rakyat kecil yang terdampak kenaikan harga BBM.
"Ya yang naik memang BBM, tapi yang lain kan juga ikutan naik, yang susah ya kita juga," ungkapnya.
Baca juga: Pak Jokowi, BLT BBM dan BLT Sembako Tak Cukup Buat Kami
Umi Sadiah (45) juga mengeluhkan hal serupa. Dia menilai, nominal tersebut hanya cukup untuk membeli BBM.
"Ya mana nutup, Mas, Rp 150.000 per bulan mah, itu mah itungannya ganti beli bensin (Pertalite) buat 15 hari doang," tuturnya di Bandar Lampung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.