Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Subardi Korban Banjir Bengkulu, Gubuk Rusak, Tinggal di Jalan, Kini Bahagia Dapat Bedah Rumah

Kompas.com - 09/09/2022, 22:19 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Bencana banjir menerpa Bengkulu beberapa hari lalu menyisakan duka bagi Subardi (37) warga Jalan Swadaya 2, Bentiring, Kota Bengkulu.

Gubuk kayu ukuran 3x3 meter tempatnya tinggal rusak parah menyusul kebun sayurnya yang rata oleh banjir.

Subardi telah 2 tahun tinggal di gubuk kayu bersama keluarganya, satu isteri dan 2 anak yang masih kecil. Satu orang menginjak SMP, satunya lagi bayi 21 bulan.

Baca juga: Dapat Bantuan Bedah Rumah, Wanita Kurang Mampu di Riau Ini Pingsan

Gubuk Subardi terbuat dari kayu. Mulai dari lantai hingga dinding, termasuk pondasi lantai.

Bagian atap dari seng juga tidak terlalu tinggi. Untuk mengurangi hawa panas, Subardi memberikan lapisan terpal plastik.

Tidak ada kamar ataupun ruangan di gubuk kayu milik Subardi ini. Semua kegiatan dilakukan di satu ruangan, mulai dari memasak, makan, hingga tidur.

Banjir yang menerpa beberapa waktu lalu membuat gubuknya nyaris hanyut. Semua peralatannya hanyut, bahkan tanaman sayur yang menjadi sumber penghasilan untuk makan keluarganya habis tersapu banjir.

Baca juga: Bantuan Bedah Rumah Berujung Jerat Utang, Perantara Program hingga Pemilik Toko Bangunan Beri Penjelasan

Subardi bekerja menanam sayur di belakang rumahnya, dengan penghasilan yang tidak menentu.

“Tidak bisa apa-apa lagi kalau banjir seperti ini. Tanaman sayur saya habis. Padahal sayur inilah penghasilan untuk menghidupi keluarga,” ujar Subardi.

Saat banjir di Kota Bengkulu seminggu lalu, Subardi dan keluarganya mengungsi di jalan.

Saat itulah, kondisi Subardi ini diketahui personel Polda Bengkulu, Iptu Nyarna dan Ipda Radi.

”Pak Bardi ini mengungsi, di jalan, bersama bayinya. Makanya, mau tidak mau, harus secepatnya harus kita bangun rumah Pak Bardi ini,” kata Iptu Nyarna.

Hingga Kamis (8/9/2022), tim bedah rumah dari  Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Polda Bengkulu tiba.

Peletakan batu pertama dilakukan Wakapolda Bengkulu, Brigjen Pol Umardani bersama pejabat utama lainnya di Polda Bengkulu.

Nantinya, rumah Subardi akan dibangun menjadi lebih layak, dengan ukuran 6×6 atau menjadi tipe 36.

“Nanti kita bangun yang layak huni, ada kamar tidur, ada dapur, ada kamar mandi, ada ruang tamunya. Jadi layak huni,” beber Umardani.

Rencananya, pengerjaan bedah rumah milik Subardi ini tidak akan berlangsung lama. Waktu pengerjaan hingga selesai diperkirakan 1 bulan hingga siap huni.

Untuk sumber dana bedah rumah Subardi ini berasal dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Polda Bengkulu, Baznas, dan REI Bengkulu.

Air mata Subardi tampak menetes saat Wakapolda memulai peletakkan batu pertama tanda pembangunan rumah layak huni Subardi dan keluarga mulai dikerjakan.

"Saya habis kata-kata selain ucapan sukur pada Tuhan dan Polda Bengkulu yang memperhatikan nasib kami. Semoga kebaikan bapak-bapak di Polda Bengkulu dibalas Tuhan," ungkap Subardi haru.

Selain melakukan peletakan batu pertama, Polda Bengkulu menyerahkan bantuan sembako kepada 10 warga di sekitar lokasi bedah rumah yang kurang mampu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com