Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kampung Belangkon Solo, Sentra Kerajinan Penyelamat Perekonomian Warga

Kompas.com - 07/09/2022, 05:17 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Karena keistimewaan ini, tak jarang para perajin kewalahan untuk membuat pesanan dari berbagai wilayah.

Bahkan, mereka pun tak sempat memasarkan belangkon yang mereka buat di platform belanja online.

"(Banyak pesanan) terkadang tidak mampu, jadi kalau online itu kan kami harus punya stok barang. Padahal, kami malah enggak punya stok barang. Yang punya stok barang malah yang pesan-pesan dari kami," ujar dia.

Kendala lain, karena minimnya sumber daya manusia (SDM) yang mengguasi pembuatan belangko itu juga menjadi persolan.

"Jadi, antara produksi dan pesanan lebih banyak pesanan. Memang cari tenaga kan juga sulit, modal juga sulit," kata dia.

Di sisi lain, pemetaan wilayah ini sebagai sentra belangkon atau kampung belangkon membuat penduduk ini memiliki mata pencarian yang bisa digantungkan.

Baca juga: Nelayan Kendal Menjerit, Harga Solar Naik, tapi Sulit Didapat

"Kondisi sekarang istilahnya lebih baiklah ekonominya lebih bagus, ekonominya meningkat terus. Karena kampung di sini dulu kan banyak pengangguran, terus sekarang tidak ada pengangguran. Jadi secara ekonomi lebih tertata," kata dia.

Bahkan, dengan menekuni kerajinan belangkon, banyak warga yang bisa menyekolahkan dan menguliahkan anak-anak mereka.

"Bisa untuk kuliah anak saya. Ada juga single parents juga bisa menyekolahkan dua anaknya. Sangat bergantung dengan usah ini," ujar dia.

"Pas pandemi awal, memang kami sempat berhenti 3 bulan sampai 4 bulan, semuanya 2020 awal pandemi. Tapi, sekarang sudah membaik, pesanan sudah datang lagi," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga akibat Korsleting

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga akibat Korsleting

Regional
Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com