Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diproyeksikan Bisa Mendarat di Air, Pesawat N219 Kawal G20 Belitung

Kompas.com - 06/09/2022, 22:37 WIB
Heru Dahnur ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com - Pesawat terbang N219 hasil produksi dalam negeri dipamerkan selama gelaran Development Ministerial Meeting (DMM) G20 di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, 7-9 September 2022.

Pesawat hasil kerja sama PT Dirgantara Indonesia dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN-sebelumnya LAPAN) di Bandara HAS Hanandjoeddin ini sekaligus disiagakan untuk kondisi darurat.

Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaludin mengatakan, pesawat N219 patut diapresiasi, karena memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 44,69 persen.

Baca juga: Pertemuan Menteri Pembangunan G20 di Belitung Bakal Tertutup

"Kami juga mendengar ada 11 pesanan pesawat ini. Semoga ini menjadi bukti kemampuan para insinyur kita, dan menjadi awal kebangkitan industri dirgantara Indonesia," kata Ridwan di Bandara Hanandjoeddin Belitung, Senin (5/9/2022).

Ridwan menilai, pesawat N219 cocok untuk membangun konektivitas dan aksesibilitas daerah kepulauan.

Di Bangka Belitung saja terdapat lebih dari 300 pulau.

"Kita patut bersyukur memiliki insinyur yang hebat dan pekerja keras, sehingga kita harus dukung terus industri penerbangan dalam negeri," ujar Ridwan.

Direktur Produksi PTDI, Batara Silaban mengatakan, N219 dikembangkan secara khusus untuk dapat beroperasi di wilayah pegunungan.

Baca juga: Amankan DWG G20, Kendaraan Penghalau Massa hingga Metal Detector Dikirim ke Belitung

 

Pesawat ini memiliki kemampuan short take off landing di landasan yang panjangnya kurang dari 800 meter dan tidak beraspal.

Pesawat N219 dapat digunakan dengan berbagai konfigurasi sesuai kebutuhan pengguna, baik untuk angkut penumpang, logistik, maupun medical evacuation dan flying doctor.

"Pesawat ini cocok sebagai pesawat perintis, selain menjadi pesawat penumpang, juga bisa dijadikan pesawat kargo," ujar Silaban.

Pesawat N219 memiliki berbagai macam keunggulan dibanding pesawat sekelasnya, antara lain kabin yang luas untuk menjamin kenyamanan penumpang, dilengkapi dengan Full Glass Cockpit untuk membantu mengurangi beban kerja pilot.

Kemudian Wide Side Door untuk memudahkan proses loading/unloading kargo.

Saat ini proses pengembangan pesawat N219 melibatkan tiga lembaga pendidikan (ITB, UI, UNS) dan 19 Industri Lokal.

PTDI juga sedang mengembangkan pesawat N219 versi amphibious yang dapat lepas landas di permukaan air, sehingga diharapkan dengan inovasi transportasi udara di masa mendatang bisa dicapai semua destinasi pariwisata laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Pelaku Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya Menyerahkan Diri

Regional
Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Kronologi Hilangnya Gadis Asal Karanganyar di Malam Takbiran hingga Ditemukan Tewas Tertutup Plastik

Regional
Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Ketua DPD Golkar Kalbar Dipastikan Tak Maju Jadi Calon Gubernur

Regional
Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Pria di Kubu Raya Diduga Bunuh Mantan Istri, Pelaku Belum Tertangkap

Regional
Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Bumi Perkemahan Sukamantri di Bogor: Daya Tarik, Fasilitas, dan Rute

Regional
Aduan Tarif Parkir 'Ngepruk' di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Aduan Tarif Parkir "Ngepruk" di Solo Selama Lebaran Minim, Dishub: Tim Saber Pungli Kita Turunkan Semua

Regional
Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Detik-detik Kecelakaan ALS, Bus Melambat, Oleng, Lalu Terbalik

Regional
Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com