Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok RMH, Warga Sipil yang Diduga sebagai Otak Mutilasi 4 Orang di Mimika, Kini Masih Buron

Kompas.com - 06/09/2022, 15:50 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MIMIKA, KOMPAS.com- Seorang warga sipil berinisial RMH diduga menjadi otak pembunuhan dan mutilasi di Kabupaten Mimika, Papua.

Dalam melakukan aksi pembunuhan dan mutilasi, RMH juga berkomplot dengan sejumlah anggota TNI.

Hal tersebut diungkapkan oleh Panglima Kodam (Pandam) XVII/Cenderawasih Mayjen Saleh Mustafa.

Baca juga: Pangdam Ungkap Peran 6 TNI Tersangka Kasus Mutilasi di Mimika, 2 di Antaranya adalah Perwira

Mengatur pembunuhan

Menurut Saleh, RMH mengatur pembunuhan dan mutilasi hingga ikut menjadi eksekutor.

"Itu otaknya, yang mengatur, yang menghubungi sampai mendesain empat (korban) datang, lalu melakukan pembunuhan, diduga otaknya RMH," katanya di Jayapura, Selasa (6/9/2022).

RMH adalah tersangka yang berasal dari warga sipil.

Namun, keberadaan RMH hingga kini belum diketahui.

"Satu yang masih buron, si RMH," ujar Pangdam.

Baca juga: 2 Perwira TNI Jadi Tersangka Mutilasi, Pangdam: Mereka Tahu, tapi Membiarkan


 

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Saleh MustafaKOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Saleh Mustafa
6 TNI jadi tersangka

Pangdam mengatakan, sebanyak enam TNI menjadi tersangka dalam kasus mutilasi di Mimika. Dua di antaranya bahkan merupakan perwira.

"Kedua perwira ini tahu tapi ada pembiaran, makanya ini diduga beberapa kali sebelumnya pernah melakukan hal yang sama," kata dia.

Saleh menerangkan, para oknum anggota TNI tersangka mutilasi itu secara sadar ikut merencanakan, melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap empat korban.

Sehingga mereka dikenakan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati atau paling rendah 20 tahun penjara.

Baca juga: 2 Prajurit TNI Ikut Nikmati Uang Rampokan Rekannya dalam Kasus Mutilasi Mimika, Kini Turut Diperiksa

Para pelaku mulanya berpura-pura menjual senjata api kepada empat korban. Korban pun tertarik membeli dan membawa uang Rp 250 juta.

Namun sesampainya di lokasi, para pelaku menghabisi nyawa korban, memutilasi hingga merampas uang korban.

Jasad para korban dimasukkan dalam enam karung dan dibuang di Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Mimika, Papua.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com