Pada saat itu, lokasi berdirinya Pondok Pesantren Gontor masih merupakan kawasan hutan yang belum banyak didatangi orang.
Bahkan konon hutan ini dikenal sebagai tempat persembunyian para perampok, penjahat, penyamun bahkan pemabuk.
Santri pertama Pondok Pesantren Gontor berjumlah 40 orang atau sesuai dengan jumlah syarat sah shalat Jumat.
Pesantren Gontor yang dirintis oleh Kyai Sulaiman Jamaluddin ini pun berkembang pesat.
Terlebih saat dipimpin oleh putranya yaitu Kyai Archam Anom Besari, santri Pesantren Gontor bahkan berdatangan dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Konon pada saat itu banyak pula santri Gontor yang datang dari daerah Pasundan, Jawa Barat.
Namun setelah Kyai Archam wafat, Pesantren Gontor yang dilanjutkan oleh generasi ketiga yaitu Kyai Santoso Anom Besari mulai surut, karena kurang diperhatikannya kaderisasi dalam keluarga.
Dilansir dari laman gontor.ac.id, Pesantren Gontor mulai berubah pada masa generasi keempat.
Pembaruan sistem pendidikan Pesantren Gontor yang lebih modern ini dilakukan oleh tiga dari tujuh putra-putri Kyai Santoso Anom Besari yang diberi julukan Trimurti.
Trimurti disebut mampu mewujudkan cita-cita untukmembangun kembali Pondok Gontor Baru, yang kini dikenal dengan Pondok Modern Darussalam Gontor.
Ketiga pendiri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor tersebut adalah K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainuddin Fannani, dan K.H. Imam Zarkasyi.
Pondok Modern Darussalam Gontor kemudian resmi berdiri pada tanggal 20 September 1926 bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1345 H, dalam peringatan Maulid Nabi.
Pada saat itu, Pondok Modern Darussalam Gontor dibuka mulai jenjang pendidikan dasar dimulai dengan nama Tarbiyatul Athfal.
Kemudian, pada 19 Desember 1936 (5 Syawal 1355), Pondok Modern Darussalam Gontor mendirikan Kulliyatu-l-Muallimin al-Islamiyah (KMI).
Tugas KMI antara lain menyusun program akademis bagi para santri yang mengenyam pendidikan di pondok pesantren ini.
Di Pondok Modern Darussalam Gontor sendiri terdapat dua macam program,yaitu program reguler dan program intensif.
Program Reguler diperuntukkan bagi siswa lulusan Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtida’iyah, dengan masa belajar 6 tahun.
Sedangkan Program Intensif diikuti oleh siswa-siswa lulusan SMP atau MTs dan di atasnya, dengan masa belajar 4 tahun.
Sumber:
jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id
gontor.ac.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.