Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Ponpes Gontor, Pondok Pesantren Modern di Ponorogo yang Berdiri Sejak Tahun 1926

Kompas.com - 06/09/2022, 15:35 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Pada saat itu, lokasi berdirinya Pondok Pesantren Gontor masih merupakan kawasan hutan yang belum banyak didatangi orang.

Bahkan konon hutan ini dikenal sebagai tempat persembunyian para perampok, penjahat, penyamun bahkan pemabuk.

Santri pertama Pondok Pesantren Gontor berjumlah 40 orang atau sesuai dengan jumlah syarat sah shalat Jumat.

Pesantren Gontor yang dirintis oleh Kyai Sulaiman Jamaluddin ini pun berkembang pesat.

Terlebih saat dipimpin oleh putranya yaitu Kyai Archam Anom Besari, santri Pesantren Gontor bahkan berdatangan dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Konon pada saat itu banyak pula santri Gontor yang datang dari daerah Pasundan, Jawa Barat.

Namun setelah Kyai Archam wafat, Pesantren Gontor yang dilanjutkan oleh generasi ketiga yaitu Kyai Santoso Anom Besari mulai surut, karena kurang diperhatikannya kaderisasi dalam keluarga.

Sejarah Pendirian Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor

Dilansir dari laman gontor.ac.id, Pesantren Gontor mulai berubah pada masa generasi keempat.

Pembaruan sistem pendidikan Pesantren Gontor yang lebih modern ini dilakukan oleh tiga dari tujuh putra-putri Kyai Santoso Anom Besari yang diberi julukan Trimurti.

Trimurti disebut mampu mewujudkan cita-cita untukmembangun kembali Pondok Gontor Baru, yang kini dikenal dengan Pondok Modern Darussalam Gontor.

Ketiga pendiri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor tersebut adalah K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainuddin Fannani, dan K.H. Imam Zarkasyi.

Pondok Modern Darussalam Gontor kemudian resmi berdiri pada tanggal 20 September 1926 bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1345 H, dalam peringatan Maulid Nabi.

Pada saat itu, Pondok Modern Darussalam Gontor dibuka mulai jenjang pendidikan dasar dimulai dengan nama Tarbiyatul Athfal.

Kemudian, pada 19 Desember 1936 (5 Syawal 1355), Pondok Modern Darussalam Gontor mendirikan Kulliyatu-l-Muallimin al-Islamiyah (KMI).

Tugas KMI antara lain menyusun program akademis bagi para santri yang mengenyam pendidikan di pondok pesantren ini.

Di Pondok Modern Darussalam Gontor sendiri terdapat dua macam program,yaitu program reguler dan program intensif.

Program Reguler diperuntukkan bagi siswa lulusan Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtida’iyah, dengan masa belajar 6 tahun.

Sedangkan Program Intensif diikuti oleh siswa-siswa lulusan SMP atau MTs dan di atasnya, dengan masa belajar 4 tahun.

Sumber:
jawatimuran.disperpusip.jatimprov.go.id 
gontor.ac.id 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Regional
Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

Regional
Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Regional
Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com