Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Jurnalis di Mataram Diintimidasi karena Berita soal Penimbunan Solar

Kompas.com - 04/09/2022, 18:34 WIB
Fitri Rachmawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Lantaran memuat berita dugaan penimbunan solar yang dilaporkan warga ke aparat kepolisian, sejumlah jurnalis di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), diintimidasi. Bahkan, ada yang dipaksa menerima uang supaya menghapus berita itu.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Mataram, Muhamad Kasim, mengecam tindakan pihak-pihak yang dinilai mengganggu dan menghalangi kerja jurnalistik itu. Apalagi, menghalangi informasi yang terkait dengan kepentingan publik dan penegakan hukum.

"Jadi tindakan yang mengintimidasi dengan meminta penghapusan berita bahkan memaksa jurnalis menerima sejumlah uang agar berhenti memberitakan  kasus tersebut, sangat disayangkan dan AJI mengecam tindakan tersebut," kata Kasim, Minggu (4/9/2022).

Baca juga: 2 Nama Jurnalis di Tasikmalaya Dicatut Parpol, PWI: Premanisme Cederai Demokrasi Indonesia

Kasim mengatakan, jurnalis yang mendapat intimidasi akibat pemberitaan itu, salah satunya adalah Haris Mahtul, pemimpin redaksi media lokal di NTB.

Menurut Kasim, Haris diminta menghapus berita berjudul "Di Sana Demo Di Sini Menimbun" yang tayang di kanal YouTube NTB Satu. Berita terkait dugaan penimbunan solar dalam truk yang dilaporkan warga Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat.

Baca juga: Jurnalis di Tasikmalaya Namanya Dicatut Parpol, Tercatat dalam Sipol

"Kawan jurnalis Haris diminta menghapus berita dan dipaksa menerima amplop berisikan uang yang cukup banyak. Rekan kami dipaksa di depan umum menerima segepok uang hingga akhirnya melapor ke Dewan Etik AJI Mataram agar uang tersebut dikembalikan melalui mekanisme organisasi," kata Kasim.

Kasim mengatakan, jumlah uang yang dipaksa harus diterima Haris sebesar Rp 10 juta. Pihak yang memaksa dan mengintimidasi itu adalah oknum LSM.

Pihaknya telah melaporkan kasus itu ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mataram.

"Upaya ini kami lakukan untuk pembelajaran bersama agar semua pihak menghargai kemerdekaan pers dan tidak menganggap rendah profesi jurnalis," kata Kasim.

Sementara itu, Haris Mahtul mengaku berkali-kali mendapat telepon yang bersifat intimidasi. Dia diminta menghapus berita dan tidak menindaklanjuti berita dugaan penimbunan solar tersebut.

Tidak hanya Haris, jurnalis lain di media yang sama juga mendapat intimidasi usai menelepon Kapolres Lombok Barat, AKBP Wirasto Adi Nugroho untuk mengonfirmasi kejadian warga yang menggagalkan dugaan penimbunan solar di SPBU Meninting.

"Rekan kami ditelepon dan ditanya benar baru habis telepon Kapolres ya, tidak usah ditulis berita itu, demikian bunyi SMS di handphone rekan jurnalis saya di lapangan," kata Haris.

Bahkan, menurut Haris, ada jurnalis lain yang juga mengalami intimidasi yang sama.

Koordinator Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mataram, Badarudin mengatakan, pihaknya akan mendampingi jurnalis yang mengalami intimidasi dan tindakan upaya suap oleh oknum LSM yang menginginkan penghapusan berita.

Baca juga: Dianggap Tak Serius Tangani Kasus Kekerasan Jurnalis, 4 Jaksa Kejati Jatim Dilaporkan ke Komjak hingga MA

"Kita akan dampingi dan mengurus pengembalian uang suap yang telah ditolak oleh jurnalis Haris Mahtul. Selain itu, bagi jurnalis yang mendapatkan intimidasi karena pemberitaan, LBH Mataram membuka ruang pengaduan sejak hari ini," kata Badar.

Mereka yang merasa diintimidasi bisa melapor ke LBH Mataram di Jalan Gunung Tambora, Kompleks Gomong Square nomor 23 Lingkungan Pemuda, Kelurahan Dasan Agung Baru, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram.

"Jika ada kawan-kawan jurnalis yang mendapat intimidasi, kami persilakan mengadu pada LBH Mataram" kata Badarudin.

Adimas Afif Seorang jurnalis Prancis tewas di Ukraina timur terkena pecahan peluru saat meliput operasi evakuasi Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com