KUPANG, KOMPAS.com - Norbertus Un, guru SMA Negeri Oeleu, Kecamatan Toianas, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), dilarikan ke rumah sakit usai dikeroyok kepala sekolah dan rekan guru yang lain hingga babak belur.
Kasus penganiayaan itu kemudian dilaporkan oleh kerabat Norbertus ke Kepolisian Sektor (Polsek) Amanatun Utara.
"Kasusnya dilaporkan ke Polsek Jumat (2/9/2022) dengan nomor laporan LP/ 50/IX/2022/Sek Amanatun Utara," ujar Kepala Kepolisian Resor TTS, AKBP I Gusti Putu Suka Arsa kepada Kompas.com, Minggu (4/9/2022).
Baca juga: Diduga Setubuhi 6 Anak, Calon Pendeta di NTT Dilaporkan ke Polisi
Gusti menuturkan, kejadian itu berawal saat korban bersama beberapa teman guru lainnya membantu memperbaiki pintu rumah milik Melkisedek Sula yang rusak. Rumah itu berada di kompleks sekolah.
Saat mereka memperbaiki pintu, Melkisedek Sula membeli satu botol minuman keras dan disajikan bersama-sama.
Baca juga: Gubernur NTT: Camat dan Kades Harus Jujur Sampaikan Data Angka Kemiskinan
"Mereka kemudian minum minuman keras jenis sopi," ujar Gusti.
Tak lama kemudian, datang JN bersama istrinya berinisial R. Melihat itu, JN lalu menegur Norbertus dan teman-temannya yang sedang minum miras.
Tak terima ditegur, Norbertus sempat beradu mulut dengan JN. Karena emosi, JN lalu mendekati Norbertus dan menendangnya hingga terjatuh.
Tak hanya sampai di situ, JN lalu memungut sebuah batu dan melempari Nobertus tepat di bagian jidat.
Akibatnya, Norbertus terluka parah sehingga dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Ayotupas. Namun, karena kondisinya yang terus memburuk, akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe.
"Saat ini penyidik di Polsek Amanatun Utara sedang meminta keterangan sejumlah saksi," ujar dia.