Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 10 Jenis Kale ''Si Ratu Sayuran" yang Bisa Diolah Jadi Hidangan Lezat

Kompas.com - 04/09/2022, 15:44 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Sayur kale atau dikenal dengan borecole memiliki segudang khasiat untuk kesehatan karena kaya akan kandungan gizi yang tinggi.

Spesies tanaman Brassica oleracea kelompok Acephala ini masih tergolong dalam keluarga kubis seperti brokoli, kembang kol, kailan, dan sawi.

Sayuran yang dijuluki superfood atau queen of vegetable ini umumnya memang berwarna hijau tua.

Baca juga: 9 Sayuran dan Bumbu Dapur yang Bisa Ditanam di Pot Kecil

Akan tetapi ada juga yang berwarna ungu dan merah dengan tekstur daun yang halus dan keriting.

Kale mengandung vitamin A, vitamin K, vitamin C, vitamin B6, mangan, kalsium, tembaga, kalium, magnesium, vitamin B1, vitamin B2, karbohidrat, dan protein.

Mengingat kandungan kalorinya yang rendah, kale menjadi salah satu sayuran yang paling bernutrisi sehingga bermanfaat untuk kesehatan.

Kale dapat tumbuh dengan mudah dan tahan suhu dingin. Sayuran ini pun bisa berkembang di berbagai iklim.

Amerika Serikat dan Eropa, dua wilayah tempat kale mudah ditemukan.

Selain itu, tersedia juga di Afrika, Amerika Selatan, dan Asia.

Kale dapat diolah menjadi beragam hidangan, mulai dari dimakan mentah dalam salad, goreng, tumis, sup hingga jus dan smoothies.

Di Indonesia, kale mungkin hanya dikenal satu atau dua varietas saja seperti kale keriting dan baby kale.

Namun, rupanya kale memiliki bermacam varietas berdasarkan warna, tekstur, karakteristik daun dan komposisi nutrisi.

Dilansir dari Healthline, ada 10 jenis kale yang lezat dan banyak di antaranya masih asing di telinga.

1. Kale Winterbor

Winterbor populer dengan nama kale curly atau kale keriting.

Kale jenis ini memiliki ketahanan terhadap suhu dingin, artinya dapat bertahan dalam suhu beku.

Daunnya yang keriting memiliki warna hijau kebiruan. Tingginya mencapai 3 kaki atau 91 sentimeter.

Karena daunnya yang lebih tebal, kale biasanya diolah menjadi masakan dalam hidangan sup, tumis hingga keripik.

Bahkan, kale juga enak dikonsumsi mentah untuk salad maupun smoothies.

2. Kale Lacinato

Lacinato adalah sejenis kale Italia yang juga dikenal sebagai dinosaurus atau kale Tuscan.

Kale ini memiliki daun berwarna hijau tua yang bentuknya seperti sebilah pedang. Dapat tumbuh hingga mencapai 3 kaki atau 91 sentimeter.

Varietas ini awalnya ditanam di Tuscany dan merupakan bagian penting dari masakan tradisional Italia.

Sebuah studi mencatat bahwa Lacinato mengandung banyak mineral, termasuk magnesium dan seng.

Kale ini merupakan sumber serat dan mengandung vitamin C dan K yang sangat baik.

Sebuah penelitian menemukan bahwa kale Tuscan memiliki kandungan senyawa karotenoid yang paling tinggi, termasuk neoxanthin, lutein, dan beta karoten.

Kandungan tersebut merupakan antioksidan yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh.

Tidak seperti beberapa jenis kale lainnya, kale ini memiliki tekstur yang empuk, sehingga ideal untuk diolah mentah menjadi salad.

3. Kale Red Russian

Red Russian adalah sejenis kale Rusia yang rasanya manis dan empuk.

Terlepas dari namanya, kale Red Russian berwarna hijau tua, dengan batang keunguan gelap.

Kale ini tahan terhadap suhu dingin sehingga banyak tumbuh subur di iklim yang lebih dingin.

Kale ini dikenal sebagai kale daun bayi atau baby leaf. Sebab tekstur daunnya berukuran kecil dan muda.

Kale daun bayi ini sangat lezat dimakan mentah dalam olahan salad. Namun, bisa juga diolah menjadi masakan matang.

Saat ditanam, tingginya mencapai tinggi 2–3 kaki atau 61–91 sentimeter.

4. Kale Scarlet

Scarlet memiliki daun dan batang berwarna ungu yang indah.

Sebuah studi menemukan bahwa kale Scarlet memiliki kandungan tokoferol dan alfa tokoferol tertinggi.

Meskipun umumnya dianggap sebagai senyawa tunggal, namun vitamin E memiliki delapan senyawa terpisah, termasuk empat tokoferol.

Sementara, alfa tokoferol adalah kandungan yang paling memenuhi kebutuhan diet manusia.

Alfa tokoferol juga berfungsi sebagai antioksidan kuat dan melindungi sel dari kerusakan akibat molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas.

Senyawa ini juga dapat mendukung fungsi kekebalan dan melawan peradangan.

Kale Scarlet dapat tumbuh setinggi 3 kaki atau 91 sentimeter.

Daunnya yang masih muda dan lembut bisa dimakan dalam olahan salad atau dimasak daunnya untuk ditambahkan ke dalam sup atau hidangan gandum.

Baca juga: Resep Kebab Aneka Sayuran untuk Vegetarian atau Diet

5. Kale Redbor

Redbor memiliki daun yang berwarna ungu kemerahan. Uniknya kale jenis ini memiliki tekstur berenda sehingga menarik untuk dihidangakan di atas piring.

Menariknya, warna, tekstur, dan rasanya ditingkatkan oleh suhu yang lebih dingin. Dapat tumbuh dengan tinggi mencapai 2–3 kaki atau 61–91 sentimeter.

Daunnya renyah saat mentah tetapi menjadi empuk saat dimasak.

Sangat cocok dihidangkan menjadi olahan semur dan pasta. Daunnya juga bisa langsung dirobek untuk membuat salad mentah yang renyah.

6. Kale Beira

Beira adalah jenis kale yang berasal dari Portugal.

Kale ini juga dikenal sebagai kubis Portugis atau kale laut.

Beira memiliki daun hijau bergelombang yang digunakan dalam hidangan tradisional yang disebut sup kale Portugis.

Batang Beira yang tebal dapat dikupas dan dimakan seperti batang seledri.

Tanaman ini membutuhkan ruang yang cukup untuk mencapai ketinggian dewasa sekitar 2 kaki atau 61 sentimeter.

Sebuah studi menemukan bahwa Beira memiliki senyawa tanaman yang disebut indoles.

Indoles merupakan senyawa glukosinat yang terkonsentrasi dalam sayuran.

Studi menunjukkan bahwa glukosinolat memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat sehingga membantu melindungi dari penyakit kronis.

7. Kale Walking Stick

Walking Stick dapat tumbuh hingga ketinggian mencapai 12 kaki atau 3,6 meter.

Kale ini juga dikenal sebagai walking cabbage, cow cabbage, Jersey cabbage dan tall jacks.

Si hijau berdaun raksasa ini telah tumbuh di Eropa selama ratusan tahun.

Secara historis, di Isle of Jersey di Kepulauan Channel Eropa, batang kale ini dipernis dan digunakan sebagai tongkat.

Kebanyakan orang lebih suka memakan daun yang lebih muda karena teksturnya yang lembut.

Daun yang lebih tua dan lebih keras digunakan untuk pakan ternak.

8. Kale Darkibor

Darkibor adalah sejenis kale curly atau kale keriting yang berwarna hijau tua dan memiliki daun yang melengkung rapat.

Tanaman produktif ini mencapai ketinggian hingga 20 inci atau 51 cm dan dapat tumbuh subur di berbagai kondisi cuaca.

Daun keriting Darkibor sangat lezat diolah menjadi keripik atau ideal untuk olahan tumis dan sup.

Daunnya yang lebih muda dan lebih lembut enak dimakan mentah dalam salad.

Sebuah studi menunjukkan Darkibor termasuk di antara 3 jenis kale teratas yang paling disukai

Studi lain mencatat bahwa Darkibor memiliki kandungan serat prebiotik yang disebut oligosakarida keluarga Raffinose yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan karena dapat mendorong pertumbuhan bakteri menguntungkan dan mengurangi patogen di usus.

9. Kale Thousandhead

Meskipun secara teknis jenis ini merupakan kubis non-kale, namun tanaman kuno yang berasal dari Prancis ini terlalu mengesankan untuk tidak dimasukkan dalam daftar.

Daun hijau bercabang banyak ini juga dikenal sebagai branching brocole.

Kale Thousandhead tumbuh memanjang hingga 6 kaki atau 1,8 meter dan memiliki daun besar yang bisa mencapai hingga 3 kaki atau 91 sentimeter panjangnya.

Daunnya hanya sedikit melengkung di ujungnya sehingga memudahkan petani untuk melihat hama seperti ulat.

Daunnya yang lebih besar bisa ditumis untuk sup atau menambahkan daun mentah yang lebih muda dan lembut ke dalam salad.

Baca juga: Seperti Ini Kandungan dan Manfaat Sayuran

10. Kale Japanese Flowering

Japanese Flowering merupakan jenis kale yang paling memanjakan mata karena bentuk visualnya.

Kale ini memiliki bentuk seperti bunga dengan daun luar berwarna hijau dan pusatnya berwarna pink fuschia.

Daunnya berenda sehingga menambah daya tarik.

Di Jepang, kale ini ditempatkan di taman untuk menampilkan warna-warni selama bulan-bulan dingin.

Meskipun populer digunakan sebagai hiasan, kale ini juga bisa dimakan.

Bahkan, dikatakan memiliki rasa manis yang lezat baik mentah maupun dimasak.

Sumber: 

Kompas.com

Healthline.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Regional
Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Regional
Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Regional
Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Regional
Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Regional
Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com