Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Monumen Pers Nasional Solo, Saksi Lahirnya Radio Pertama Pribumi dan Berdirinya PWI

Kompas.com - 04/09/2022, 11:15 WIB
Rachmawati

Editor

 

Balai berkumpul penghuni Pura Mangkunegaran tahun 1918

Awalnya, bangunan Monumen Pers Nasional yang beralamat di Jl Gajah Mada 59, Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari itu merupakan balai berkumpulnya para penghuni Pura Mangkunegaran.

Berdiri pada 1918 atas perintah Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aria Mangkunegara VII, gedung itu dulunya bernama Societeit Sasono Soeko Mangkunegaran.

Letaknya di sebelah barat Pura Mangkunegaran.

Sasono Soeko adalah satu dari tiga bangunan societeit yang pernah ada di Surakarta selain Societeit Harmoni dan Societeit Habiproyo.

Baca juga: Empat Pusaka Dalem Dikirab Keliling Pura Mangkunegaran Solo

Perancangnya adalah Mas Aboekassan Atmodirono, arsitek pribumi pertama di Nusantara.

Pria kelahiran Wonosobo, 18 Maret 1860 itu nasibnya sungguh beruntung karena pernah merasakan sekolah untuk anak-anak Belanda dan bangsa Eropa lainnya, Europeesche Lagere School atau ELS.

Bersama Mangkunegara VII, keduanya memadukan kultur Timur dan Barat pada tampilan bangunan. Perkumpulan Budi Utomo menjadi wadah bertemunya Mangkunegara VII dan Mas Aboekassan karena keduanya aktif di organisasi itu.

Menurut buku "Monumen Pers Nasional: Spirit Journalist of Indonesia", gaya Timur desain gedung diwakili oleh bentuk cakrik atau fasad menyerupai Candi Borobudur.

Sedangkan gaya Barat terlihat dari bentuk jendela, pintu, dan langit-langit yang tinggi, khas arsitektur art deco Eropa di masa itu.

Baca juga: Malam 1 Suro, Pura Mangkunegaran Solo Gelar Kirab Pusaka Dalem, Ini Pesan Mangkunegara X

Foto dirilis pada Rabu (16/1/2019), menunjukkan pegawai membersihkan  patung tokoh-tokoh pers Indonesia di Monumen Pers Nasional Solo, Jawa Tengah. Monumen Pers Nasional di Kota Solo yang semula adalah gedung Societiet Sasana Soeka milik kerabat Mangkunegaran, dibangun atas prakarsa KGPAA Sri Mangunegoro VII pada tahun 1918.ANTARA FOTO/MAULANA SURYA Foto dirilis pada Rabu (16/1/2019), menunjukkan pegawai membersihkan patung tokoh-tokoh pers Indonesia di Monumen Pers Nasional Solo, Jawa Tengah. Monumen Pers Nasional di Kota Solo yang semula adalah gedung Societiet Sasana Soeka milik kerabat Mangkunegaran, dibangun atas prakarsa KGPAA Sri Mangunegoro VII pada tahun 1918.
Tak hanya sebagai tempat berkumpulnya keluarga besar Pura Mangkunegaran, gedung itu juga sarat oleh fungsi sosial yang tinggi.

Sebagai lokasi pertemuan, Sasono Soeko pernah dijadikan tuan rumah rapat pendirian Solosche Radio Vereeniging (SRV) atau Perkumpulan Radio Solo pada 1 April 1933.

Inilah stasiun radio pertama yang dimiliki pribumi dengan format siaran soal budaya ketimuran. Dikelola oleh Sarsito Mangunkusumo, insinyur lulusan Techniche Hogeschule Delft, Belanda dan bergelar Raden Mas.

Ia tangan kanan Mangkunegara VII untuk urusan infrastruktur publik yang dibangun Pura Mangkunegaran.

Baca juga: Gusti Nurul, Putri Mangkunegaran yang Menolak Pinangan Soekarno

SRV adalah cikal bakal lahirnya Radio Republik Indonesia. Panitia tender kantor pertama SRV dibentuk oleh keponakan Sarsito, yakni Ir Sediyatmo, penemu pondasi bangunan cakar ayam yang terkenal.

Mengutip buku Babad Sala, studio SRV berhasil berdiri di atas lahan pemberian Mangkunegara VII seluas 6.000 m2 yang berlokasi di Kampung Kestalan.

Pada 29 Januari 1936, siaran SRV mulai mengudara diawaki para angkawasan pejuang seperti Sarsito.

Sasono Soeko sempat pula menjadi markas Palang Merah Indonesia Surakarta dan tempat rapat Bumiputera pada 1934.

Baca juga: Jamuan Makan Malam di Pura Mangkunegaran Solo, Delegasi G20 Disuguhkan Minuman Jeruk Serai hingga Hiburan Wayang Kulit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com