Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Warga: Kacau Sih

Kompas.com - 03/09/2022, 15:20 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Harga BBM Pertalite, Solar, dan Pertamax resmi naik per Sabtu (3/9/2022) mulai pukul 14.30 WIB.

Kabar kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dan nonsubsidi tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sejumlah pengendara sepeda motor yang mengantre di salah satu SPBU di Bandung, Jawa Barat, mengeluhkan soal kenaikan harga Pertalite, Solar, dan Pertamax.

Erik salah satunya. Pengemudi ojek online ini kurang setuju dengan kenaikan harga BBM.

"Mungkin kurang menguntungkan bagi saya yang driver tentunya, dibanding tarif yang saya dapatkan," ujarnya saat diwawancara jurnalis Kompas TV dalam program Breaking News, Sabtu siang.

Baca juga: Harga BBM Pertalite, Solar, dan Pertamax Naik Mulai Hari Ini, 3 September Jam 14.30 WIB

Warga lainnya, Fatah, juga senada dengan Erik.

"Kacau, sih," ucapnya.

Fatah berharap, setidaknya kenaikan harga BBM tidak lebih dari seribu.

"Seengaknya enggak lebih dari seribu deh naiknya," ungkapnya.

Dia mengaku sengaja datang ke SPBU untuk mendapat BBM dengan harga lama.

"Iya sengaja (datang ke SPBU untuk mengisi BBM) sebelum harganya naik," tuturnya.

Baca juga: Harga BBM Pertalite, Solar, hingga Pertamax Resmi Naik Mulai Hari Ini

Pemerintah umumkan kenaikan harga Pertalite, Solar, dan Pertamax

Presiden Joko Widodo menyebutkan harga BBM subsidi Pertalite-Solar resmi naik mulai 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB, hal itu merupakan keputusan sulit dan pilihan terakhir. Dokumentasi/Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo menyebutkan harga BBM subsidi Pertalite-Solar resmi naik mulai 3 September 2022 mulai pukul 14.30 WIB, hal itu merupakan keputusan sulit dan pilihan terakhir.

Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.

"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN," terangnya dalam konferensi pers, Sabtu.

Ia menuturkan, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka tersebut diperkirakan bakaln terus mengalami kenaikan.

Oleh karena itu, lanjut Jokowi, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi ke masyarakat yang kurang mampu lewat sejumlah bantuan sosial.

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," paparnya.

Baca juga: Harga BBM Naik, Jokowi: 70 Persen Subsidi Justru Dinikmati Kelompok Mampu Pemilik Mobil

Harga BBM terbaru

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif merinci harga BBM terbaru.

Harga Pertalite yang semula Rp 7.650 per liter, naik menjadi Rp 10.000 per liter.

Kemudian, Solar subsidi dari harga Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

Sedangkan, harga Pertamax yang awalnya Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Baca juga: Harga BBM Naik, Jokowi: Saya Sebetulnya Ingin Tetap Terjangkau

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ardito Ramadhan | Editor: Fitria Chusna Farisa, Sabrina Asril), Kompas TV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com