Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangani Kekeringan di Bima, Pemerintah Kucurkan Dana Rp 2,2 Miliar

Kompas.com - 02/09/2022, 17:07 WIB
Syarifudin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), kerap dilanda kekeringan setiap musim kemarau. Untuk mengatasi bencana tahunan ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,24 miliar.

Dana siap pakai itu bersumber dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) periode 2022.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Bima, Syarif mengatakan, angggaran miliaran rupiah itu akan dipakai untuk menyediakan sarana air minum berbasis masyarakat atau Pamsimas.

Baca juga: Terdampak Kekeringan, Polisi Salurkan Bantuan Air Bersih kepada Warga 2 Desa di Lombok Barat

Hal itu sebagi upaya pemerintah setempat untuk membantu masyarakat mengatasi dampak bencana kekeringan yang melanda daerah itu.

"Anggaran Rp 2,24 miliar ini dipakai untuk sarana penyediaan air bersih yang saat ini dalam tahap pelaksanaan. Dananya bersumber dari APBN dan APBD Kabupaten Bima," kata dia saat ditemui Kompas.com, Jumat (2/9/2022).

Dana yang disalurkan ke enam desa tersebut bervariasi, yakni Rp 240-400 juta per desa. Bantuan disalurkan dalam bentuk fisik, seperti pembangunan sumber mata air dan pengadaan pipa di sejumlah titik.

Khusus program Pamsimas ini, sambung dia, pelaksanaannya difokuskan pada wilayah desa yang memang menjadi daerah berpotensi krisis air bersih saat musim kemarau, yakni Desa Simpasai, Kalampa, Rada, Sai, dan Parangina.

"Desa-desa ini memang mengalami kekeringan dan telah mengajukan permintaan bantuan kepada pemerintah. Sementara program fisiknya disesuaikan dengan kebutuhan desanya," tutur dia.

Syarif menjelaskan, lima desa menerima bantuan sebesar Rp 400 juta. sedangkan satu desa lain menerima dana sebesar Rp 240 juta dari APBD.

Syarif mengatakan, program Pamsimas sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

Sementara itu, pemerintah hanya menyediakan konsultan dan fasilitator. Ia juga mengatakan, konsultan dan fasilitator yang direkrut sudah berpengalaman di bidang air.

"Setelah terbentuk KSM, pemerintah menyalurkan bantuan untuk mereka kelola sendiri. Dokumen RKM juga buat oleh KSM yang dapat paket program. Pokoknya dikerjakan oleh masyarakat, dan dimanfaatkan juga oleh masyarakat sendiri," kata dia.

Syarif berharap, Pamsimas mampu membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air. Mengingat, selama ini musim kemarau masyarakat di sejumlah desa Kabupaten Bima kerap mengalami kesulitan air bersih.

Baca juga: 11 Anak di Bima Ditangkap Usai Panah Warga, Polisi: Motifnya karena Gengsi Geng

Masalah air disebut sangat krusial bahkan mendesak untuk ditangani. Hal itu agar tak terjadi kekeringan yang berdampak kepada masyarakat.

"Kehadiran Pamsismas ini merupakan solusi atasi kekeringan. Makanya, perencanaannya harus tuntas, tidak boleh setengah-setengah. Sehingga pemanfaatan programnya langsung bisa di rasakan oleh masyarakat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com