Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh soal Pertemuan dengan Puan: Komunikasi Batiniah

Kompas.com - 02/09/2022, 08:44 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Surya Darma Paloh mengungkapkan tujuan pertemuannya dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani beberapa waktu lalu.

Pertemuannya dengan Puan di NasDem Tower, disebut-sebut menjadi komunikasi politik untuk mempertimbangkan arah koalisi di Pemilu 2024 mendatang.

Surya mengakui ada komunikas politik saat perjumpaannya dengan Puan.

Baca juga: Tak Melulu soal Capres, Safari Politik PDI-P Dinilai sebagai Latihan Puan Teruskan Kepemimpinan Partai

Meski demikian, perjumpaannya tidak bisa dibaca dengan kaca formal saja, ada komunikasi lain yang terjadi sebab Surya Paloh sudah mengenal keluarga Puan Maharani puluhan tahun.

"Ya komunikasi batiniah itu ada, verbal juga ada. Itu terangkum. Antara Mbak Puan dan saya ini kan bukan 2, 3, 5, 10 tahun kenal. Tapi sudah puluhan tahun kenal. Ukuran yang cukup panjang saya mengenal keluarga Mbak Puan. Jadi memang seperti saya katakan tadi komunikasi formal dan verbal emosional jadi satu," ungkap Surya saat ditemui di Lembang, Bamdung Barat, Kamis (1/9/2022).

Meski sudah ada komunikasi politik, Surya Paloh belum mau mengungkap secara gamblang apa yang hendak dilakukan antara NasDem dan PDI-P.

Surya Paloh menyebut, pertemuannya dengan Puan itu menjadi pilihan-pilihan untuk mengambil sikap Partai NasDem pada Pemilu 2024.

"Jadi banyak probability yang kita lihat kedepan sana. Semuanya dimaksudkan untuk mengambil pilihan-pilihan terbaik diawali dengan niat baik," ujar Surya.

Baca juga: Gerindra Sebut Puan-Prabowo Bakal Gelar Pertemuan di Hambalang 4 September

Pada 2024, menurut Surya Paloh, menjadi tahun penentu nasib Partai NasDem ke depan.

Oleh karenanya, Partai NasDem memilih tidak terlalu terburu-buru dalam menentukan sikap politik.

"Kami mempersiapkan sungguh-sungguh agar Pemilu 2024 nanti (NasDem) naik kelas. Kalau sekarang klasifikasi sebagai partai urutan ke empat, jadi harus naik kelas bisa barangkali ke dua kalau enggak ke satu. Lebih realistis bisa menempatkan posisi runner up," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

Regional
Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Regional
KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

Regional
Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Regional
Program 'Makan Siang Gratis' Berubah Jadi 'Makan Bergizi Gratis', Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Program "Makan Siang Gratis" Berubah Jadi "Makan Bergizi Gratis", Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Regional
Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

Regional
Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Regional
3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

Regional
Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Regional
Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Regional
Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Regional
Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Regional
Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Regional
Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com