Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karaton Surakarta Gelar Upacara Labuhan di Pesisir Laut Selatan

Kompas.com - 28/08/2022, 23:46 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

KOMPAS.com - Ratusan abdi dalem Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengikuti upacara ritual Labuhan Tutupan Suro Tahun Ehe 1556 di Pesisir Laut Selatan, tepatnya di Pantai Parangendog, Yogyakarta, Sabtu (27/8/2022). 

Sinuhun Panembahan Agung Tedjowulan juga turut menghadiri upacara yang dipimpin oleh Kangjeng Pangeran Haryo Adipati Panembahan Pakoenegoro tersebut. Selain itu hadir juga Garwadalem Kangjeng Gusti Ratu Mas, dua putri Sinuhun, dan seorang cucunya, beserta sejumlah pangeran sepuh.

Baca juga: Mengenal Serabi Ngampin, Makanan Ritual Syaban untuk Permudah Cari Jodoh

Para pangeran lainnya yang menghadiri Labuhan Tutupan Suro, antara lain Kangjeng Pangeran Haryo Adipati Purbodiningrat, Kangjeng Pangeran Haryo Adipati Daryonagoro, Kangjeng Pangeran Hamintonagoro, Kangjeng Pangeran Mundinghasto, Kangjeng Pangeran Kiai Wiro Wongsonagoro, dan Kangjeng Pangeran Wongsodiningrat.

Berangkat dari Sasono Poernomo Surakarta Hadiningrat, ritual diawali dengan Wilujengan Pepak Ageng oleh abdi dalem ngulama yang dipimpin oleh Kangjeng Raden Haryo Tumenggung Dwijo Adiprojo.

Setiba di Parangendog, doa kembali dihaturkan oleh abdi dalem Keputren, Kangjeng Mas Ayu Tumenggung Wahyupuspito.

Kemudian Panembahan Pakoenegoro memimpin para abdi dalem melarung dua gendaga atau peti dan sejumlah sesaji, melintasi garis bibir pantai. Ombak seketika tenang tatkala itu.

Setelah Panembahan Pakoenegoro membaca doa, ombak kembali datang seperti mengerti telah tiba waktunya menyambut sesaji. Meski basah kuyup, para abdi dalem tampak khidmat mengikuti seluruh prosesi.

Menurut Panembahan Pakoenegoro, yang bernama asli Raden Mas Candra Malik, Labuhan di Parangendog ini untuk memeringati perjumpaan Raja Pertama Mataram Islam, Panembahan Senopati, dengan Kangjeng Ratu Kencana Sari yang termasyhur dengan Ratu Laut Selatan.

“Pesan Sinuhun, kita wajib iman pada yang gaib, sebagaimana dalam Q.S. Al Baqarah ayat 3, dan menghormati sesama makhluk Allah,” katanya. 

Mengutip penjelasan Sinuhun Tedjowulan, Panembahan Pakoenegoro menambahkan, hubungan manusia dengan Tuhannya harus disertai pula hubungan manusia dengan sesama manusia dan alam semesta.

Termasuk di dalamnya hubungan dengan sesama makhluk lainnya. Terlebih, manusia menjalani titah sebagai khalifah fil ardli atau pemimpin di muka bumi.

Baca juga: Festival Golo Koe di Labuan Bajo, Diawali Ritual Meminta Restu Leluhur

“Dalam hubungan spiritual dengan Kangjeng Ratu Kencana Sari, Panembahan Senopati mendapatkan bimbingan dari Kangjeng Sunan Kalijaga, yang sebelumnya juga telah berkomunikasi dengan Kangjeng Sunan Gresik,” jelasnya.

Berbeda dengan ritual-ritual rutin lain dalam kalender kegiatan Karaton Surakarta, Panembahan Pakoenegoro mengungkapkan Labuhan Tutupan Suro diadakan hanya jika ada Dhawuhdalem atau Perintah Sinuhun

“Alhamdulillah, Labuhan Tutupan Suro tahun ini berlangsung lancar meski kami sempat menerima informasi bahwa ketinggian ombak hingga ke bibir pantai diperkirakan akan cukup mengkhawatirkan," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com