Gerak dasar pada Tari Seudati yaitu meloncat, melangkah, memukul dada (dhiet), memetik jari (ketrep jaroe), dan menghentakkan kaki ke lantai (geddham kaki).
Sebagai tari berkelompok, gerakan Tari Seudati terbagi atas dua jenis yaitu
1. Gerak di mana pemimpin yaitu syech menari terlebih dahulu kemudian penari lainnya mengikuti gerakan syech.
2. Gerak di mana penari melakukan tarian lebih dahulu, kemudian diikuti syech.
Gerak Tari Seudati juga dibagi dalam beberapa babak, antara lain:
Masing-masing babak memiliki karakter kepahlawanan, kekompakan, dan ketegasan gerak tari.
Pola lantai adalah garis yang terbentuk dari perpindahan gerak atau formasi penari dalam menghasilkan kesan gerakan yang indah.
Tari Seudati menggunakan beberapa pola lantai seperti puto taloe, lidah jang, lang-leng, bintang buleun, tampong, binteh, tulak angen, dapu dan kapai teureubang.
Properti Tari Seudati antara lain busana atau kostum yang digunakan penari yaitu baju kaos warna putih, celana panjang warna putih, kain sungkit warna merah (gelap), ikat pinggang, tangkuluk (ikat kepala), dan rencong di pinggang
Pertunjukannya Tari Seudati tidak menggunakan iringan dari alat musik untuk memandu gerak para penarinya.
Tari Seudati memanfaatkan iringan dari suara penyanyi atau penyair yang disebut Aneuk Syahi.
Selain itu, Tari Seudati juga menggunakan iringan tepukan tangan ke dada dan pinggul, hentakan kaki ke tanah, dan petikan jari para penarinya.
Tari ini telah menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Aceh.
Pada awalnya Tari Seudati juga digunakan dengan syair-syair yang bermakna untuk membakar semangat para pemuda untuk berperang melawan penjajah.
Kini fungsi Tari Seudati telah bergeser dari makna awalnya, dan menjadi kesenian untuk pengikat tali persaudaraan antar warga dengan berbalas pantun.
Hingga saat ini Tari Seudati menjadi sebuah tari pertunjukan sekaligus ikon bagi Provinsi Aceh.
Sumber:
warisanbudaya.kemdikbud.go.id
tribunnewswiki.com
Jurnal: Arki Winarti Amalia (2013). Karakteristik Tari Seudati Pada Masyarakat Kabupaten Pidie. Universitas Negeri Medan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.