KOMPAS.com - Tari Saman yang dikenal juga dengan “tari tangan seribu” adalah tarian tradisional dari Suku Gayo, Provinsi Aceh.
Tari Saman yang awalnya hanya ditampilkan sebagai hiburan rakyat saja, kini terkenal ke penjuru Indonesia, bahkan ke penjuru dunia.
Baca juga: Tari Saman, Tarian Tradisional Khas Aceh
Bahkan sejak 24 November 2011, Tari Saman telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) atau Intangible Culture Heritage (ICH).
Sehingga setiap tanggal 24 November juga dirayakan sebagai Hari Saman Sedunia.
Baca juga: Berita Foto: Megahnya Tari Saman Kolosal di Gayo Lues
Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan & Pariwisata Aceh, terdapat berbagai versi dari sejarah Tari Saman yang disampaikan secara lisan sehingga bukti tertulis sulit untuk ditemukan.
Baca juga: Apa Pola Lantai Tari Saman?
Bukti tentang sejarah Tari Saman ditemukan pada kamus bahasa Belanda yang berjudul Gayosche-Nederlandech Wooddenboek met Nederlandcash – Gojosch Register,Batavia; Landsrukkerji Hazeu, G.A.J. Hazeu tahun 1907 yang telah mencantumkan kata Saman.
Versi lain dari sejarah Tari Saman bersumber dari penuturan masyarakat Gayo Lues yang menyebut bahwa tarian ini berasal dari kesenian ‘pokane’ yang mengandalkan tepukan kedua belah tangan dan tepukan tangan ke paha sambil bernyanyi riang.
Versi selanjutnya adalah penuturan orang tua, bahwa Tari Saman berawal dari misi islam yang dibawa ulama bernama Syekh Muhammad as-Samman ke Gayo Lues awal abad ke-16 sehingga tarian itu disebut Saman.
Tari Saman dilakukan dalam posisi duduk bersimpuh di lantai, dan dilakukan secara berkelompok.
Saat melakukan gerakan ini, berat badan penari ditumpukan pada kedua kaki yang terlipat.
Dalam buku Keanekaragaman Seni Tari Nusantara (2012) oleh Resi Septiana Dewi dijelaskan bahwa gerak Tari Saman menggunakan gerakan tepuk tangan serta gerakan lain seperti gerak guncang, kirep, lingang, dan surang-saring yang ditarikan dengan harmonis.
Sementara dilansir dari laman Gramedia, berikut adalah beberapa gerakan yang dilakukan penari saat menarikan Tari Saman:
1. Menepuk kedua tangan ke dada dengan tempo yang tinggi.
2. Menepuk tangan yang satu pada bagian dada dan satu tangan pada bagian paha dengan tempo sedang.
3. Petikan jari menggunakan ibu jari dengan jari tengah yang disebut juga Kertip dengan tempo sedang.
4. Gerakan badan dan tangan yang dinamis sering nyanyian lagu yang kemudian akan menambah keindahan Tari Saman.
Pola lantai adalah garis yang dibentuk oleh perpindahan gerak penari atau formasi penari untuk menghasilkan gerakan yang indah.
Pola lantai Tari Saman adalah garis lurus (horizontal) yang dilakukan dengan membentuk barisan memanjang ke samping.