Sebagai bagian tontonan, tari Gong kerap digunakan sebagai penambah uang kas sebuah sanggar tari dan memperkenalkan budaya melalui pariwisata.
Tari Gong sebagai sarana ritual untuk poses upacara Dangai, sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat atas panen yang berlimpah.
Baca juga: Tari Saman: Asal, Gerak dan Pola Lantai
Tari Gong merupakan bentuk tarian yang ditarikan oleh wanita dengan memakai pakaian orang Dayak.
Pakaian tersebut dilengkapi dengan bulu burung Enggang yang dikenakan di kedua belah tangan penari.
Kostum yang digunakan dalam tari gong adalah baju manik, taah/rok manik, bulu burung enggang, tajog/bulu burung Enggang yang diletakkan di atas topi, kalung, anting, dan teilbeg.
Tari Gong biasanya ditarikan di dalam ruangan (lamin adat), gedung kesenian, di luar gedung, di halaman lamin, lapangan, tergantung pada kebutuhan penyelenggaraan acara.
Bahan busana terbuat dari manik-manik dan penari dituntut supaya bisa menjaga keseimbagan dalam gerak.
Dalam petunjukkan, seorang penari akan menari dengan gemulai di atas gong.
Nantinya, penari akan diperebutkan oleh dua pemuda Dayak.
Tarian dilakukan dengan penuh kesadaran, hal ini dapat dilihat dari gerakan dan alunan musiknya.
Baca juga: Tari Piring Asal Sumatera Barat: Sejarah, Makna, dan Macam Gerakan
Gerakan yang kerap dilakukan adalah gerakan penari saat menuju gong, di atas gong, maupun saat turun gong.
Sumber:
warisanbudaya.kemdikbud.go.id dan www.tribunnewswiki.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.