KOMPAS.com - Tari gambir anom berasal dari Surakarta, Jawa Tengah.
Tari ini merupakan tari klasik yang telah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Islam.
Catatan sejarah tari gambir anom belum ada data yang jelas dari sejarawan maupun seniman, namun kesenian tradisional ini telah ada sejak masa Kasunanan Surakarta.
Tari gambir anom menceritakan sosok Irawan yang merupakan anak dari tokoh pewayangan Arjuna. Ia digambarkan tengah jatuh cinta.
Gerakan tari gambir anom tidak terlepas dari cerita dalam tarian tersebut.
Tari yang pada awalnya dibawakan oleh penari laki-laki secara tunggal memiliki gerakan yang gemulai.
Ada gerakan pantonim dalam tarian ini, seperti berdandan, ekspresi bingung, ekspresi jatuh cinta, dan lain sebagainya.
Baca juga: Tari Rantak Asal Minangkabau: Gerakan, Penari, dan Ciri-ciri
Gerakan tarian banyak melibatkan tangan dan kaki yang sangat kompleks.
Saat ini, tarian juga dibawakan oleh penari perempuan. Umumnya, tari ini ditampilkan di keraton untuk menyambut tamu agung.
Selain itu, tari gambir anom juga ditampilkan dalam acara peringatan hari besar.
Kostum tari gambir anom tergolong unik, yaitu kostum seperti tokoh pewayangan yang dilengkapi selendang.
Penari menggunakan kemben warna hitam untuk pakaian bagian atas dan celana sebagai bawahnnya.
Baca juga: Tari Pajaga Bone Balla: Sejarah, Fungsi, dan Penari
Kemudian, penari menggunakan mahkota di bagian kepala, kain panjang yang dililitkan di pinggang, dan perhiasan berupa kalung dan gelang.
Selain sebagai hiburan, tari ini juga sebagai sebuah nasehat bagi para pemuda yang tengah jatuh cinta.
Sumber:
javanologi.uns.ac.id dan www.tribunnewswiki.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.