Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Pelaut Indonesia di Somaliland, KBRI Nairobi: Agen Perekrut Tidak Bisa Dihubungi

Kompas.com - 16/08/2022, 18:22 WIB
Chermanto Tjaombah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BITUNG, KOMPAS.com - Kedutaan Besar RI (KBRI) di Nairobi, Kenya, terus mengupayakan kepulangan lima pelaut Indonesia yang tertahan di Somaliland selama tiga bulan terakhir.

Salah satunya, kedutaan berkoordinasi dengan pihak perekrut di Jakarta untuk mencari solusi bagi kelima WNI yang bekerja di kapal penangkap ikan VS Dox tersebut.

Counsellor KBRI Nairobi Kusnaredi Takarijanto menyatakan, pihaknya berusaha menghubungi pemilik kapal VS Dox dan agen yang merekrut mereka.

Baca juga: Kronologi 5 Pelaut Indonesia Tiba di Kapal Berbendera Timor Leste, Tak Digaji, dan 3 Bulan Terjebak di Somaliland

Namun upaya tersebut buntu. Awalnya, baik pemilik kapal maupun Moniar Laurence dari PT Yoga Mutiara Indo lancar berkomunikasi. Namun belakangan, mereka sulit dihubungi.

"Agen yang memberangkatkan putus Mas, namanya Pak Laurence. Data sudah kami serahkan ke BP2MI. BP2MI sudah melakukan pemanggilan tapi gagal. Artinya agen yg memberangkatkan mangkir," terang Kusnaredi via Whatsapp, Selasa (16/8/2022).

Kusnaredi menambahkan, begitu ada pengiriman biaya seperti hotel, gaji, maupun tiket pesawat, maka lima pelaut itu akan dipulangkan ke Indonesia.

Tetapi, Kusnaredi menegaskan KBRI Nairobi meminta para WNI yang tertahan di Berbera Beach Hotel Somaliland ditanggung agen perjalanan.

KBRI Nairobi adalah, KBRI yang bertugas merangkap 4 negara akreditasi, Kenya,Somalia, RDK, dan Uganda. Meski saat ini kelima pelaut Indonesia Tengah berada di Somaliland, namun kasus pertama kali terjadi di perairan Somalia.

Diketahui, mereka berasal dari daerah berbeda. Kapten kapal Devis Tumbel merupakan warga Bitung, Sulawesi Utara.

Baca juga: Tertahan 3 Bulan di Somaliland, 5 Pelaut Indonesia Berharap Bisa Pulang

Kemudian Darso, Ihwanli, dan Mucholidin berasal dari Jawa Tengah. Adapun Hartono merupakan penduduk Jawa Timur.

Mereka direkrut oleh perusahaan berbeda. Devis, Darso, Ihwanli, dan Hartono diberangkatkan oleh PT Yogga Mutiara Indo. Sementara Mucholidin bernaung di agen PT Wahyu Lintas Samudra.

Tiba di kapal penangkap ikan sejak Maret dan Mei lalu, iming-iming bahwa mereka akan menerima gaji Rp 40 juta sebulan hanya tinggal mimpi.

Mereka secara tiba-tiba diturunkan di kapal dan dibawa ke hotel dengan dalih akan diproses kepulangannya.

Namun, setelah tiga bulan di hotel, mereka mendapatkan tagihan hingga Rp 180 juta mencakup biaya hidup selama di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com