SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah terus berupaya menciptakan kenyamanan bagi pengunjung Car Free Day (CFD) Slamet Riyadi. Salah satunya dari gangguan Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT).
Tak jarang keberadaan mereka sering mengganggu aktivitas pengunjung CFD dengan cara mengemis atau minta-minta.
CFD Slamet Riyadi merupakan hari bebas asap kendaraan yang diselenggarakan Pemkot Solo setiap Minggu pagi mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo Arif Darmawan mengatakan, patroli rutin dengan sasaran PGOT terus dilakukan Satpol PP pada gelaran CFD Slamet Riyadi mulai dari Purwosari hingga Gladag.
Patroli rutin ini dilakukan juga sesuai dengan arahan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bahwa Solo bebas PGOT.
"Beliau (Wali Kota Solo) sudah sampaikan bahwa kita bebas PGOT," kata Arif di Solo, Jawa Tengah, Selasa (16/8/2022).
Baca juga: Usai Konser di Solo, Dream Theater Bawa Pulang Keris Pemberian Gibran
Arif mengatakan, masih menemukan PGOT berkeliaran di CFD Solo meski jumlahnya tidak banyak.
"Tidak banyak (jumlahnya). Tapi ada yang di CFD. Tetap kita lakukan razia untuk gepeng," kata dia.
Menurut Arif, PGOT yang tertangkap sedang beraktivitas di CFD Solo langsung dibawa ke kantor untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.
Mereka juga akan diberikan program-program sosial agar mendapatkan pekerjaan layak.
"Masih ada yang kita tangkap di CFD. Meskipun hanya 10-an orang tetap kita bawa ke kantor," ungkap Arif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.