Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karut Marut Pengelolaan Sampah di Kabupaten Bandung, DLH Sebut karena Kurangnya Armada Angkut

Kompas.com - 16/08/2022, 13:34 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung, Erpi Suwandi mengakui masih adanya kelemahan pengelolaan sampah di Kabupaten Bandung.

Salah satunya, yaitu kurangnya armada angkut. Saat ini, DLH Kabupaten Bandung hanya memiliki 109 armada dengan kondisi berbeda-beda.

"Jadi ada 70 persen yang aktif. Kondisinya udah tua, tapi kita tidak memaksakan kendaraan tua untuk dioperasikan, takut nantinya malah merepotkan. Jadi kalau yang tua mungkin hanya dioperasikan di daerah saja," kata Erpi ditemui Kompas.com, Selasa (16/8/2022).

Baca juga: Soal Pengelolaan Sampah di Kota Malang, Sutiaji: Peran Semua Pihak Krusial...

Idealnya, sambung Erpi, Kabupaten Bandung memiliki 500 armada pengangkut sampah. Mengingat, luas wilayah Kabupaten Bandung yang cukup besar.

"Anggaran kita itu ada Rp 31 miliar untuk segala macam, termasuk untuk pengadaan armada, karena untuk posisi sekarang kita masih kurang di armada," tambahnya.

Minimnya armada pengangkut sampah, menjadikan penanganan sampah di Kabupaten Bandung sedikit terhambat.

Dalam satu hari, Kabupaten Bandung bisa memproduksi sampah hingga 1.268 ton per-hari.

Angka tersebut, dihitung berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Bandung yang mencapai 3,6 juta jiwa.

"Jadi kalau diestimasi dengan adanya  koefisien 0,35, kita itu produksi sampah sekitar 1.268 ton per hari dan yang baru tertangani sekarang 6,24 persen. Artinya itu ada yang terangkut ke Sarimukti dan ada yang termanfaatkan di daerah masing-masing. Ada yang digunakan kembali, ada yang jadi kompos," tuturnya.

Baca juga: Mengenal Abah Ropih, Pionir Trotoar Braga Bandung Jadi Display Lukisan Seniman

Disinyalir, minimnya armada juga membuat masih adanya penumpukan sampah di jalan-jalan Kabupaten Bandung dan beberapa pasar tradisional.

Kendati begitu, pihaknya mengaku, sampah-sampah di jalanan Kabupaten Bandung tetap tertangani.

"Kita tetep angkut dan beresin, bukan berarti kita tidak perhatian, karena ini terbatas dan terjadwal, jadi hari ini diberesin besok lusa ada lagi. Kita juga terbatas di armada," ungkapnya.

Secara aturan dan mekanisme, pengangkutan sampah di Kabupaten Bandung berlangsung pagi hari.

Namun, pelayanan pun terhambat lantaran Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sarimukti yang sudah overload menjadi kendala tersendiri.

"Kalau untuk pembuangan sampah kita dibatasi juga di Sarimuktinya, di sana kita dibatasi sampai Magrib, jadi gak leluasa selama 24 jam. Makanya kenapa kita butuh armada, terus masih ada sampah numpuk karena gak bisa leluasa gitu," paparnya.

Baca juga: Polisi Sebut Korban Pencabulan Pimpinan Ponpes di Bandung 2 Orang, Pelaku Berpindah-pindah Tempat

Melihat jumlah produksi sampah per-hari Kabupaten Bandung cukup tinggi, Pemda telah mencanangkan beberapa program terkait pengelolaan sampah.

Mulai dari Bank Sampah Desa, TPS3R, dan Bank Sampah Tematik. Pun di beberapa desa, seperti Desa Margahurip Banjaran, telah memulai dengan sistem digital.

"Itu inisiasi dengan pengelola. Bedanya kalau Smart Dropbox itu inisiatif masyarakat memasukan sampah, kalau yang di sana, dijemput tapi tercatat di aplikasi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Tetap Jalankan Tugas Wali Kota Solo Sampai Dilantik Jadi Wapres, Gibran: Itu Perintah Pak Presiden Terpilih

Regional
Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan 'Dijual' Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Cerita Bocah 15 Tahun di Bengkulu, Diperkosa Kakak dan "Dijual" Rp 100.000 oleh Ibu ke Pacarnya

Regional
Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Mengenal Agrowisata Petik Buah Girli Ecosystem Farming Milik Adi Latif Mashudi (Bagian 3)

Regional
Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Dugaan Malapraktik di Banjarmasin, Anggota Tubuh Terpisah Saat Dilahirkan

Regional
Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Lewat Explore South Sumatera Expo 2024, Pj Gubernur Fatoni Promosikan Potensi Wisata hingga Seni Budaya Sumsel

Regional
Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com