Di Pulau Rinca, dibangun Base Transceiver Station atau BTS menggunakan listrik dari tenaga surya.
Radius BTS tersebut mencapai 1 kilometer di sekelilingnya. Untuk membangun BTS seperti itu, dibutuhkan biaya tak sedikit, mencapai Rp 1 miliar -Rp 2,5 miliar.
"Soal bandwidth yang masih kecil, mohon bersabar ya. Nunggu kita punya satelit sendiri," kata Anang menjawab pertanyaan Plt Kepala Desa Pasir Panjang.
Saat ini, bandwidth yang disediakan jaringan Telkomsel di Pasir Panjang sebesar 8 Mbps.
Anang mengatakan, jika Pasir Panjang ingin menaikkan bandwidth, yang harus dipertimbangkan adalah mahalnya biaya bandwidth versus harga keekonomiannya.
Jika Desa Pasir Panjang ingin menaikkan bandwidth ke 20 Mbps, maka biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp 1,5 miliar per tahun. Perhitungan dasarnya adalah Rp 6 juta per bulan.
"Jadi biayanya mahal, Pak, karena kita masih menggunakan satelit swasta," kata Anang.
Namum demikian, Anang membawa kabar baik karena di tahun-tahun mendatang harga bandwidth semakin murah karena pemerintah akan punya satelit sendiri yaitu Satelit Republik Indonesia (SATRIA) I.
Anang menjanjikan akses internet untuk daerah-daerah terdepan, tertinggal, dan terluar di Indonesia akan semakin mudah dan terbuka di tahun 2023.
"Sekarang satelit SATRIA sedang dibuat," kata Anang.
Diperkirakan, jika tak ada halangan, SATRIA I akan diluncurkan pada Juli 2023 dari SpaceX Florida, Amerika Serikat.
Desember 2023, satelit diharapkan sudah sempurna masuk orbit dan bisa dimanfaatkan.
Jika satelit sudah dimiliki BAKTI, harga per bandwidth per bulan hanya Rp 1 juta.
Dengan harga yang jauh lebih murah, diharapkan semua wilayah terdepan, terluar, dan terpencil akan terbuka.
Sementara, untuk menangkap sinyal SATRIA I, direncanakan akan ada 149.000 titik Very Small Aperture Terminal (VSAT) di seluruh wilayah Indonesia.
Hingga akhir 2022 ini, BAKTI menargetkan akan membangun 6.000 titik BTS di daerah-daerah terluar, terdepan, dan tertinggal. Sampai saat ini sudah 4.000 BTS yang dibangun di seluruh Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.