Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Pulau Kaleroang Morowali Tangisi Mahasiswa KKN yang Pulang, Sudah seperti Keluarga

Kompas.com - 12/08/2022, 16:10 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu viral sebuah video yang memperlihatkan sejumlah warga yang menangis melepas kepulangan puluhan mahasiswa KKN di dermaga Pelabuhan Kaleroang, Morowali, Sulawesi Tengah.

Diketahui sebanyak 77 mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu melakukan KKN selama 20 hari di Pulau Kaleroang, Kecamatan Bungku Selatan, pada 10 Mei 2022.

Pemilik akun TikTok @fnslmn01 bernama asli Foni Sulaeman (21) menceritakan membutuhkan waktu sekitar lima jam untuk tiba di enam desa lokasi KKN.

Dia bercerita, dalam program pendekatan mereka ke masyarakat, dia bersyukur bisa KKN di desa Paku, salah satu desa yang memiliki warga yang ramah dan baik.

"Pernah waktu kita datangi rumah warga satu per satu untuk pendataan. Selesai door to door rumah warga, kita balik ke posko, terus salah satu warga panggil kami untuk makan di rumahnya, sudah seperti keluarga sendiri," kata Foni, dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/8/2022).

Bukan hanya itu, para mahasiswa ini pernah diajak liburan ke Pantai Sombori. Dari Pulau Kaleroang ke Pulau Sombori butuh waktu tempuh sekitar 2 jam.

Baca juga: Kekurangan Air Bersih Mulai Dirasakan Warga di Sukoharjo, Tiap Kemarau Panjang Airnya Kering

Sudah dianggap keluarga

Dilansir dari Tribunnews.com, warga di Pulau Kaleroang sudah dianggap seperti keluarga, yang sering membantu mahasiswa selama KKN.

Bahkan tidak sedikit mahasiswa yang menganggap warga Desa Paku sudah seperti orangtua kedua bagi mereka.

Apalagi selama KKN, para mahasiswi jauh dari orangtua dan akses untuk ke kota pun jauh.

"Karena di pulau jauh akses kota, jauh dari orangtua, ketakutan utama itu tidak diterima masyarakat. Tapi alhamdulillah, masyarakatnya baik sekali, seperti orangtua kedua," ungkapnya.

"Dorang (mereka) sayang sekali kita, macam anak sendiri dibikin, " ujar Foni.

Tak ada jaringan selular juga di sana tak membuat para mahasiswa bosan. Justru malah sebaliknya program yang dijalankan di sana lebih maksimal dikerjakan.

"Itu sebenarnya hal yang paling sedih, karena satu minggu sebelum penarikan berasa sekali meweknya, nangis, karena sudah mau berpisah," lanjutnya.

Karena itu, ketika hari berakhirnya KKN tiba, Foni dan teman-temannya dilepas oleh warga di dermaga Pelabuhan Kaleroang.

Baca juga: KKN Berakhir, Video Warga Tangisi Kepulangan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu di Pelabuhan Kaleroang Viral

Beberapa di antara warga bahkan ada yang mengusap air mata dan menangis setelah kapal yang membawa para mahasiswa ini melepas jauh.

Foni akhirnya mengunggah video perpisahan mereka sebagai bentuk kenangan KKN dan kebaikan masyarakat di Desa Paku.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Video Perpisahan Mahasiswa KKN di Morowali Ditangisi Warga, Pengunggah: Mereka Baik Sekali

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati | Editor Ardi Priyatno Utomo)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com