Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mega, Gajah Sumatera yang Lahirkan Anak di Penangkaran, Dirawat Secara Ekstra Selama Hamil

Kompas.com - 08/08/2022, 18:02 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com- Kelahiran bayi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis) di Lembaga Konservasi (LK) Lembah Hijau, Lampung, disambut suka cita.

Kelahiran bayi gajah ini adalah yang pertama di luar habitatnya (eksitu).

Proses kelahiran bayi gajah seberat hampir 102 kilogram ini pun berlangsung dramatis.

Baca juga: Seekor Gajah Sumatera Jantan Adang Mobil di Riau

Suparman (41) mahot induk sang bayi, Mega, mengungkapkan bayi tersebut lahir pada Minggu (7/8/2022) sekitar pukul 07.24 WIB.

"Proses lahirnya sendiri sebenarnya cepat, hanya dari mulai, istilahnya kontraksi itu sampai bayi keluar agak lama," kata Suparman ditemui di lokasi, Senin (8/8/2022) siang.

Bayi Gajah Sumatera yang baru lahir di Lembaga Konservasi (LK) Lembah Hijau pada Minggu (7/8/2022) pagi. Kelahiran bayi gajah ini adalah yang pertama di Sumatera untuk konservasi di luar habitat.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Bayi Gajah Sumatera yang baru lahir di Lembaga Konservasi (LK) Lembah Hijau pada Minggu (7/8/2022) pagi. Kelahiran bayi gajah ini adalah yang pertama di Sumatera untuk konservasi di luar habitat.

Bersama dua mahot lainnya, Suparman bergadang sejak Jumat (5/8/2022).

"Mungkin dia (induk gajah) merasa tidak nyaman," kata Suparman.

Kini, bayi gajah yang masih dipanggil "bocil" atau bocah kecil itu dalam perawatan mahot dan induknya di LK Lembah Hijau.

"Induknya sangat protektif, hanya 'bau' manusia yang dia kenal yang boleh mendekat," kata Suparman yang merawat sejak sang induk hamil itu.

Baca juga: Bayi Gajah Putih Langka Lahir di Myanmar

Dirawat khusus saat hamil

Suparman mengungkapkan, angka kelahiran gajah ini sangat sedikit. Selain masa kehamilan yang lama, hingga 22 bulan, jarak antara kehamilan juga bisa sangat jauh.

Sepanjang pengalamannya lebih dari 20 tahun menjadi perawat gajah, satu induk bisa hamil lagi hingga tujuh tahun setelah kelahiran terakhir.

"Misalnya sekarang dia ini lahiran, nanti sekitar 6 - 7 tahun baru bisa hamil lagi," kata Suparman.

 

Bayi Gajah Sumatera yang baru lahir di Lembaga Konservasi (LK) Lembah Hijau pada Minggu (7/8/2022) pagi. Kelahiran bayi gajah ini adalah yang pertama di Sumatera untuk konservasi di luar habitat.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Bayi Gajah Sumatera yang baru lahir di Lembaga Konservasi (LK) Lembah Hijau pada Minggu (7/8/2022) pagi. Kelahiran bayi gajah ini adalah yang pertama di Sumatera untuk konservasi di luar habitat.
Mega, sang induk yang sedang berbahagia itu sendiri baru bisa hamil setelah enam tahun menghuni LK Lembah Hijau.

Lantaran sulitnya reproduksi gajah ini, kehamilan Mega diperhatikan sangat seksama oleh mahot.

Suparman mengatakan, perawatan selama kehamilan diantaranya menambah asupan makanan, suplemen vitamin dan sayur serta buah.

"Setiap hari dibawa jalan, sama seperti manusia, agar kelahirannya lancar, bisa mencapai 20 kilometer per hari," kata Suparman.

Baca juga: Gajah Sumatera Mati Setelah 3 Hari Dipasang Kalung GPS

Angka kelahiran gajah sedikit

Sementara itu, Koordinator Elephant Rescue Unit (ERU) Way Kambas Nazaruddin membenarkan angka kelahiran gajah ini sangat sedikit.

Bahkan berbanding terbalik dengan angka kematian akibat perburuan maupun kematian normal di alam liar.

"Rasio kelahirannya sangat sedikit sekali, satu induk bisa memerlukan waktu bertahun-tahun untuk hamil," kata Nazaruddin.

Kesulitan ini sudah dimulai dari mau tidaknya betina dibuahi oleh pejantan.

"Proses untuk kawinnya ini yang sebenarnya sulit, terutama betina," kata Nazaruddin.

Sehingga, kelahiran bayi gajah di luar habitat ini perlu diapresiasi.

Baca juga: Seekor Bayi Gajah Lahir di PLG Padang Sugihan Sumsel

Kado Hari Gajah Sedunia dari Lampung

Sementara itu, Komisaris Utama Taman Wisata Lembah Hijau Irwan Nasution mengatakan, kelahiran bayi gajah jantan ini adalah kado untuk dunia dari Lampung.

"Ini kado Hari Gajah Sedunia yang jatuh pada 12 Agustus dari Lampung untuk dunia," kata Irwan.

Menurut Irwan, bayi hasil perkawinan antara Mega dengan Haris (jantan, 30 tahun) ini bukti konservasi bisa dilakukan di luar habitat dengan penanganan yang tepat.

"Kami bersyukur bisa mengembakbiakkan gajah di sini," kata Irwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Video Ambulans Bawa Pasien Kritis Tak Bisa Masuk Rumah Sakit karena Terhalang Rombongan Presiden Jokowi di Sampit

Viral, Video Ambulans Bawa Pasien Kritis Tak Bisa Masuk Rumah Sakit karena Terhalang Rombongan Presiden Jokowi di Sampit

Regional
19 Hari Hilang, Penagih Utang di Palembang Dibunuh Nasabah dan Jasadnya Dicor

19 Hari Hilang, Penagih Utang di Palembang Dibunuh Nasabah dan Jasadnya Dicor

Regional
Komnas HAM Sebut Kasus TPPO di NTT Sangat Memprihatinkan

Komnas HAM Sebut Kasus TPPO di NTT Sangat Memprihatinkan

Regional
Kapolda, Wakapolda Banten dan Kapolres Cilegon Dimutasi, Ini Penggantinya

Kapolda, Wakapolda Banten dan Kapolres Cilegon Dimutasi, Ini Penggantinya

Regional
Diduga Terlibat Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Dilakban, 2 Pria di Grobogan Diamankan Warga

Diduga Terlibat Pembunuhan Wanita yang Jasadnya Dilakban, 2 Pria di Grobogan Diamankan Warga

Regional
Kebakaran di Kabanjahe, 4 Orang Satu Keluarga Tewas

Kebakaran di Kabanjahe, 4 Orang Satu Keluarga Tewas

Regional
Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi 'Online', 3 Pejudi Ditangkap

Polisi Gerebek Warnet Sarang Judi "Online", 3 Pejudi Ditangkap

Regional
Aplikasi Srikandi Pemkot Solo Terdampak Peretasan PDN, Surat-menyurat Pakai Manual

Aplikasi Srikandi Pemkot Solo Terdampak Peretasan PDN, Surat-menyurat Pakai Manual

Regional
18 Warga Luwu Dirawat di RSUD Sawerigading Palopo Diduga Keracunan Makanan di Acara Pengajian

18 Warga Luwu Dirawat di RSUD Sawerigading Palopo Diduga Keracunan Makanan di Acara Pengajian

Regional
6 Perwira Menengah di Polda Lampung Diganti, 2 di Antaranya Direktur

6 Perwira Menengah di Polda Lampung Diganti, 2 di Antaranya Direktur

Regional
Kawal Hak Pilih Warga, Bawaslu Lampung Buka 2.899 Posko Aduan

Kawal Hak Pilih Warga, Bawaslu Lampung Buka 2.899 Posko Aduan

Regional
Gempa di Banggai Terasa hingga Gorontalo, Warga Kaget dan Keluar Rumah

Gempa di Banggai Terasa hingga Gorontalo, Warga Kaget dan Keluar Rumah

Regional
Bawaslu Bakal Turun Langsung Awasi PSU di Kabupaten Batanghari

Bawaslu Bakal Turun Langsung Awasi PSU di Kabupaten Batanghari

Regional
Kapal Nelayan di Aceh Selundupkan 9 Karung Sabu Seberat 180 Kg dari Malaysia

Kapal Nelayan di Aceh Selundupkan 9 Karung Sabu Seberat 180 Kg dari Malaysia

Regional
Tokoh Masyarakat di Solo Jadi Sasaran Coklit Pilkada 2024, Berikut Namanya

Tokoh Masyarakat di Solo Jadi Sasaran Coklit Pilkada 2024, Berikut Namanya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com