Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Aksi Pembakaran 7 Rumah dan Kendaraan di Jember, Diduga Masalah Batas Lahan

Kompas.com - 05/08/2022, 19:37 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Aksi pembakaran tujuh rumah dan kendaraan milik warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, diduga karena masalah konflik lahan perkebunan. 

Polisi telah mengamankan satu terduga pelaku pembakaran. Namun, polisi masih enggan menjelaskan lebih detail karena masih dilakukan pendalaman.

“Kami sudah mendapatkan petunjuk berkaitan siapa yang melakukan pembakaran, sudah ada satu tersangka yang diamankan,” kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo kepada Kompas.com via telepon, Jumat.

Baca juga: Polisi: 3 Terduga Pelaku Pembakaran Rumah di Jember Sudah Diamankan

Konflik batas lahan hingga pemalakan

Hery menjelaskan, dari penyelidikan sementara, motif teror pembakaran itu karena konflik perbedaan batas tanah perkebunan kopi.

Baca juga: Gadis Asal Pati Ditemukan Telantar di Rumah Kosong dan Hamil 3 Bulan, Diduga Alami Kekerasan Seksual

Lokasi perkebunan itu antara di sekitar Desa Mulyorejo yang berada di perbatasan antara Kecamatan Silo di Jember dan Kecamatan Kalibaru di Banyuwangi.

“Ada warga yang merasa kopi miliknya diambil oleh petani yang lain,” tutur dia.

Baca juga: Teror Pembakaran Rumah di Jember, Bupati: Brimob Diterjunkan untuk Pengamanan

Rumah dan kendaraan yang dibakar di Kecamatan Silo Jember Kompas.com/Dokumentasi Tokoh Masyarakat Jember Rumah dan kendaraan yang dibakar di Kecamatan Silo Jember

Selain itu, kata dia, ketika ada warga yang memanen kopi di perkebunan, ada warga yang menarik pajak atau meminta upeti atas hasil panen tersebut.

Akhirnya, masalah tersebut terus berkembang sehingga muncul teror pembakaran pada rumah dan kendaraan warga di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember.

“Mungkin ini adalah akumulasi dari bertahun-tahun dan menguap sekarang,” tambah dia.

Imbauan Bupati Jember

Dilansir dari Antara, Bupati Jember Hendy Siswanto meminta semua pihak membantu menenangkan warga setelah aksi pembakaran rumah di Kecamatan Silo.

"Kami meminta bantuan para tokoh masyarakat dan pesantren untuk menenangkan warga di sana," katanya di Jember, Jumat.

"Saya juga meminta aparat kepolisian dan TNI untuk menurunkan pengamanan yang lebih di kawasan tersebut untuk memberikan perlindungan kepada warga yang rumah dan kendaraannya rusak akibat dibakar," katanya.

Hendy juga meminta masyarakat menghidupkan kembali sistem keamanan lingkungan (siskamling).

Kasus penganiayaan

Seperti diketahui, pada hari Sabtu (30/7/2022), warga di Kecamatan Silo panik karena tujuh rumah dan tujuh kendaraan milik warga dibakar.

Lalu, dua rumah kembali dibakar pada Kamis (4/8/2022) malam dan diduga terkait kasus pembacokan terhadap warga Kalibaru Kabupaten Banyuwangi.

Namun demikian, kasus pembakaran rumah tersebut masih didalami aparat kepolisian. Sementara pengamanan di sekitar lokasi terus dipantau.  

(Penulis : Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor : Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com