SEMARANG, KOMPAS.com - Sumur Panguripan menjadi salah satu tempat yang sering didatangi para pengunjung saat ke Kelenteng Sam Poo Kong di Jalan Simongan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Sumur tersebut merupakan peninggalan Laksamana Cheng Ho dan Kiai Juru Mudi atau Wang Jing Hong. Sumur tersebut berada di dalam sebuah gua yang diberi nama Gua Batu.
Sampai saat ini masih banyak warga yang mengambil air di Sumur Panguripan. Beberapa warga memercayai jika air dari sumur tersebut sakral.
"Ada yang mempercayai jika air dari sumur ini dapat memperlancar rejeki," jelas salah satu penjaga Kelenteng Sam Poo Kong, Sutrisno saat ditemui, Kamis (4/8/2022).
Baca juga: Kisah Kiai Juru Mudi, Seorang Muslim yang Dimakamkan di Dalam Kelenteng Sam Poo Kong Semarang
Untuk memudahkan pengunjung yang ingin mengambil air dari sumur tersebut, pihak klenteng membuat saluran air melalui pipa yang dapat dipompa setiap waktu.
"Orang yang mengambil air tersebut bermacam-macam, di antaranya penganut Khonghucu, Tao, Budhha dan juga Umat Muslim," imbuhnya.
Selain untuk memperlancar rezeki, air yang bersumber dari Sumur Panguripan juga dipercaya sebagai obat.
"Jadi memang beda-beda keperluan yang datang ke Sumur Panguripan," ungkapnya.
Awalnya, para pengunjung bisa mengambil air langsung dari Sumur Panguripan di lokasi Gua Batu. Namun karena lokasinya sempit, pihak kelenteng mencari cara lain.
"Dulu di sini juga bisa untuk sembayang dan ambil air," kata Sutrisno sambil memperlihatkan lokasi Sumur Panguripan yang tertutup.
Tempat untuk sembayang dipindah ke tempat yang lain karena lokasinya sempit.Tempat yang baru juga dilengkapi dengan sumur yang airnya bersumber dari sumur lama yang berada di Gua Batu.
"Di tempat yang baru lebih luas dan muat orang banyak," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.