Selanjutnya rombongan menuju Danau Purun yang berada di tengah-tengah pulau dengan menggunakan mobil pikap.
Perjalanan menyusuri jalanan desa menghadirkan sensasi tersendiri.
Hal itu menjadi pengalaman menyenangkan, terutama bagi orang-orang yang ingin mencari suasana baru yang jauh dari keramaian dan hiruk pikuk perkotaan.
"Dunia saat ini jenuh dengan suasana metropolitan, sehingga wisatawan mencari suasana yang tenang, sehat, dan udaranya bersih. Dan ini sudah viral, tinggal kita promosikan lebih masif," ucap Ridwan.
Baca juga: Tas Purun Buatan UMKM Kalsel Laris Dibeli Konsumen AS
Di Danau Purun, rombongan menyusuri jembatan kayu sepanjang 975 meter yang dibuat pemerintah desa setempat.
Dengan suguhan pemandangan hamparan rawa yang ditumbuhi rumput purun, setelahnya mereka beristirahat di tempat makan di tengah danau.
"Ini merupakan sebuah inovasi dari kepala desa dengan membangun jembatan kayu menggunakan dana desa. Kalau semua desa memiliki inovasi seperti ini, tentunya desa tersebut akan maju," ungkapnya.
Baca juga: Kala Hidup Sopir Mobil Rental di Babel Ikut Tergantung dengan Tambang Timah
Ridwan berjanji Pemprov Babel bakal memfasilitasi permintaan masyarakat pulau itu, terkait pembangunan infrastruktur jalan lingkar yang bertujuan agar banyak wilayah di pulau tersebut bisa dikembangkan.
Selain pariwisata, danau yang dijadikan lokasi membudidayakan rumput purun ini merupakan prospek pendapatan yang menjanjikan dimasa mendatang bagi masyarakat sekitar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.