Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Seliu, Tempat Danau Penghasil Sedotan Purun yang Mendunia

Kompas.com - 02/08/2022, 11:09 WIB
Heru Dahnur ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com- Pulau Seliu yang berada di selatan Pulau Belitung memiliki kekayaan dan keindahan alam memesona.

Selain bentangan pantainya juga terdapat spot wisata lain yakni hamparan danau yang ditumbuhi rumput purun.

Rumput purun merupakan bahan baku kerajinan sedotan purun.

Baca juga: Rumput Purun Belitung Diboyong ke Markas PBB, Ini Fungsinya

Sedotan ramah lingkungan, sebagai alternatif pengganti sedotan plastik yang baru-baru ini dipamerkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno di sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Karena penasaran akan pesona hayati satu ini, Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin dan sang istri, Sri Utami, turun langsung mengeksplore hidden gem di pulau seluas 1.645 hektar itu.

Pada Sabtu siang (30/7/2022), setibanya di dermaga Teluk Gembira sebagai titik keberangkatan, rombongan menuju pulau kecil nan eksotik itu menggunakan kapal motor. Perjalanan ditempuh sekitar 20 menit dengan kondisi cuaca cerah.

Sesampainya di Pulau Seliu, rombongan disambut puluhan kapal bagan tradisional yang sedang bersandar di sepanjang dermaga.

Baca juga: Kisah Warga Kampung Purun, Hidup Sejahtera, Produk Tembus 4 Negara

Karena kondisi air lautnya belum tercemar, puluhan bintang laut terlihat di dasar air sekitar kapal.

Selain itu, terlihat juga beberapa spanduk ucapan hari jadi Pulau Seliu yang menginjak usia ke 126 tahun pada 29 Juli 2022.

"Selain penasaran dengan pulau yang telah viral di dunia maya ini, kedatangan kami juga untuk menghadiri undangan Pak Kades saat hari jadi Pulau Seliu, namun kami baru bisa datang hari ini karena kemarin ada rapat G20," kata Ridwan.

Selanjutnya rombongan menuju Danau Purun yang berada di tengah-tengah pulau dengan menggunakan mobil pikap.

Perjalanan menyusuri jalanan desa menghadirkan sensasi tersendiri.

Hal itu menjadi pengalaman menyenangkan, terutama bagi orang-orang yang ingin mencari suasana baru yang jauh dari keramaian dan hiruk pikuk perkotaan.

"Dunia saat ini jenuh dengan suasana metropolitan, sehingga wisatawan mencari suasana yang tenang, sehat, dan udaranya bersih. Dan ini sudah viral, tinggal kita promosikan lebih masif," ucap Ridwan.

Baca juga: Tas Purun Buatan UMKM Kalsel Laris Dibeli Konsumen AS

Di Danau Purun, rombongan menyusuri jembatan kayu sepanjang 975 meter yang dibuat pemerintah desa setempat.

Dengan suguhan pemandangan hamparan rawa yang ditumbuhi rumput purun, setelahnya mereka beristirahat di tempat makan di tengah danau.

"Ini merupakan sebuah inovasi dari kepala desa dengan membangun jembatan kayu menggunakan dana desa. Kalau semua desa memiliki inovasi seperti ini, tentunya desa tersebut akan maju," ungkapnya.

Baca juga: Kala Hidup Sopir Mobil Rental di Babel Ikut Tergantung dengan Tambang Timah

Ridwan berjanji Pemprov Babel bakal memfasilitasi permintaan masyarakat pulau itu, terkait pembangunan infrastruktur jalan lingkar yang bertujuan agar banyak wilayah di pulau tersebut bisa dikembangkan.

Selain pariwisata, danau yang dijadikan lokasi membudidayakan rumput purun ini merupakan prospek pendapatan yang menjanjikan dimasa mendatang bagi masyarakat sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com