Setahun lalu, sang nenek meninggal karena sakit. SSB pun hanya tinggal berdua dengan sang kakek di rumah tersebut.
Sejak Covid-19, SSB tak berangkat ke sekolah. Namun, setelah sekolah kembali dibuka, SSB sempat kehilangan seragam.
"Dulu rutin sekolah, semenjak ada Covid-19 kan libur. Lha dua pekan ini tidak sekolah karena seragamnya tidak ketemu karena libur lama. Tapi tadi sudah ada seragam dan sekolah lagi," ungkapnya
Sukinah bercerita, kakek SSB tuli dan kerap menjual barang-barang di rumah. Hal tersebut yang memicu cekcok dengan cucunya.
Baca juga: Kematian 30 Sapi dalam Hitungan Hari di Desa Jambangan Grobogan Dipastikan karena PMK
"Jadi kakek ini tuli dan sering menjual barang yang ada di rumah. Hal itulah yang sering membuat cucunya cekcok dengan kakeknya. Kami sudah memberikan pendampingan dan SSB hari ini juga sudah sekolah," tutur Sukinah.
Menurut dia, tetangga sekitar kerap mengingatkan SSB terkait perlakuannya kepada sang kakek. Bahkan, tak jarang tetangga sekitar juga kerap memberikan uluran tangan kepada SSB dan kakeknya.
Setelah video itu viral, Kepala Dinas Sosial Grobogan Edy Santoso menyambangi rumah yang bersangkutan pada Kamis (28/7/2022) pagi.
Ia mengatakan, berdasarkan kesepakatan dengan pemrintah desa dan kecamatan, SSB akan meneruskan sekolah di pondok pesantren.
Sementara itu, kakeknya akan dibawa ke panti lansia.
"Rencananya ke Pondok Pesantren Darul Aitam, Selo, Tawangharjo. Untuk kakeknya akan dibawa ke panti lansia," tutur Edy.
Baca juga: Hitungan Hari, 30 Sapi di Desa Jambangan Grobogan Mati Diduga PMK
Menurut Edy, rencana tersebut harus sepengetahuan orangtua SSB. Namun masalahnya, ayah dan ibu SSB tak diketahui keberadaannya.
"Infonya di Jawa Barat, tapi tidak jelas," ujar Edy.
Untuk sementara, Edy mengatakan, SSB dan kakeknya akan mendapat pedampingan dari psikolog RSUD dr R Soedjati Soemadiarjo Purwodadi.
Jika siap, SSB akan melanjutkan sekolah di pesantren, sedangkan sang kakek tinggal di panti lansia.
"Akan didampingi psikolog, kira-kira psikisnya gimana kalau dibawa ke ponpes agar tidak terjadi masalah di pondok nantinya. Kakeknya juga," paparnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor : Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.