Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merti Desa, Tradisi Leluhur Desa Kemranggen Purworejo yang Diadakan Tiap 3 Tahun Sekali

Kompas.com - 29/07/2022, 20:39 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Di Kemranggen, sebuah desa di Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, terdapat merti desa yang sudah turun temurun dilakukan. Yang menarik, acara ini digelar tiap tiga tahun sekali.

Terakhir dilakukan pada 2019, dengan sajian puluhan ingkung (ayam panggang) serta hasil bumi yang dipanen.

Pada tahun ini, merti desa tetap digelar untuk menjaga tradisi. Namun, dilakukan secara terbatas karena di tengah Covid-19, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga: Mengikuti Perarakan Kirab Merti Desa di Wonosido Purworejo, Tradisi yang Sempat Mati Suri Kini Dihidupkan Lagi

Pargono, Kepala Desa Kemranggen mengungkapkan, kegiatan merti desa merupakan peninggalan nenek moyang yang sampai saat ini masih dilestarikan.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mengingat saat ini masih masa pademi covid-19, kegiatan dilakukan dengan sederhana namun tetap meriah.

Merti Desa Kemranggen ditandai dengan diaraknya hasil bumi berbentuk gunungan ambeng/ancak yang dipanggul oleh masyarakat setempat.

Biasanya, kirab terdiri dari beberapa ambeng/ancak. Untuk tahun ini hanya satu ambeng/ancak untuk menghindari banyaknya kerumunan.

"Saya berharap dengan diadakannya merti desa, masyarakat Desa Kemranggen diberikan keselamatan lahir dan batin, guyup rukun, gemah ripah loh jinawi, titi tentrem kerta raharja serta dijauhkan dari pagebluk," harapnya

Acara merti desa diawali dengan ritual yang dilakukan oleh para sesepuh desa, yaitu ziarah ke beberapa punden atau makam leluhur yang selama ini jadi simbol pusat spiritual masyarakat setempat.

Baca juga: Ritual Seblang, Tradisi Bersih Desa dan Menolak Bala oleh Suku Osing Banyuwangi

Meski digelar secara terbatas, Merti Desa Kemranggen tetap meriah dengan hadirnya Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti serta didampingi Forkopimcam setempat.

Setelah melaksanakan ziarah, kemudian warga beramai-ramai mengarak Ingkung yang disusun dipapan bambu dipadukan dengan hasil bumi masyarakat desa.

Ingkung dan hasil bumi tersebut disusun rapih hingga menjadi bentuk ambeng atau dalam bahasa masyarakat setempat disebut dengan Ancak.

Yuli Hastuti sangat mengapresiasi kegiatan pelestarian tradisi leluhur ini meski dalam keterbatasan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Ini merupakan salah satu bentuk pelestarian tradisi dan budaya bangsa. Merti desa, bersih desa, selamatan desa, sedekah bumi pada hakikatnya merupakan sebuah kegiatan yang menjadi simbol rasa syukur masyarakat kepada Tuhan, " ungkapnya pada keterangan resmi yang diterima, Jumat (29/7/2022).

Dalam kesempatan tersebut Yuli mengajak masyarakat Desa Kemranggen untuk menangkap peluang, terus kreatif, berinovasi, menggali dan mengembangkan potensi yang ada di desa.

Baca juga: Sultan HB X Minta Kirab Peringatan Penobatan Dialihkan Jadi Acara Bersih Desa

"Mari kita optimalkan potensi yang ada dengan dukungan dari semua lapisan masyarakat dan Pemerintah kita bangun Purworejo yang lebih maju," katanya.

Sedekah bumi atau merti desa ini selain digelar di Desa Kemranggen juga terpantau digelar didesa-desa lainnya seperti di Desa Gunungcondong, Desa Wonosido, Desa Pamriyan, Desa Karanggedang, Desa Purbayan dan Desa Gunungteges, Desa Giyombong serta desa lainnya yang ada di Purworejo.

Wabub menambahkan, menyebut event seni budaya seperti sedekah bumi atau merti desa merupakan daya tarik unggulan dari Desa-desa yang melaksanakannya.

Merti desa diharapkan dapat dirangkai ke dalam paket-paket pariwisata produk dari desa-desa wisata.

"Kegiatan tersebut bisa dirangkaikan dengan potensi daya tarik yang sudah ada. seperti aktivitas keseharian masyarakat dalam bercocok tanam kopi, cengkeh, pala, dan lain-lain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com