KOMPAS.com - Kasus penembakan RW (34), istri anggota TNI di Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (18/7/2022), semakin menemukan titik terang usai pihak kepolisian berhasil menangkap empat orang eksekutor dan satu orang penyedia senjata api.
Adapun keempat eksekutor yang telah ditangkap yaitu Agus Santoso (43), Yono alias Sirun (45), Ponco Aji (26), dan Babi (36).
Berdasarkan keterangan para pelaku kepada pihak kepolisian, suami korban, Kopda Muslimin, merupakan dalang di balik percobaan pembunuhan istrinya tersebut.
"Dari semua pelaku yang tertangkap mengaku ada keterlibatan suami korban," kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, dalam jumpa pers di Mapolda Jateng, Senin (25/7/2022), dikutip dari regional.kompas.com.
Kopda Muslimin menyewa jasa para eksekutor tersebut dengan biaya sebesar Rp 120 juta untuk membunuh istrinya.
Hingga saat ini, keberadaan Kopda Muslimin masih belum diketahui. Dia terakhir terlihat saat menemani istrinya menjalani perawatan di rumah sakit akibat peluru yang bersarang di perutnya.
Akan tetapi, sehari berselang, Kopda Muslimin menghilang dan kini menjadi buronan pihak kepolisian dan TNI.
Dari hasil penyelidikan sementara pihak kepolisian, Kopda Muslimin ternyata bukan kali ini saja mencoba membunuh istrinya.
Sebelumnya, Kopda Muslimin juga telah meminta Babi (Sugiyono) untuk menghabisi nyawa korban dengan meracuninya menggunakan air kecubung, mencuri lalu membunuh korban, dan terakhir memakai santet.
Baca juga: Polisi: Setelah Penembakan, Kopda Muslimin Baru Beri Tahu Selingkuhan Kalau Habis Menembak
Akan tetapi, polisi masih belum bisa memastikan kebenaran pernyataan tersebut sebab Kopda Muslimin masih belum bisa ditemukan sampai saat ini.
Meski begitu, polisi berhasil memastikan bahwa alasan Kopda Muslimin mencoba membunuh istri sahnya adalah demi bisa hidup bersama wanita selingkuhannya yang berinisial R.
"R sempat lari dan kami (polisi) amankan. R inilah yang membuatnya (Kopda Muslimin) melakukan yang tidak patut dan melawan hukum," ungkapnya.
Luthfi menjelaskan, Kopda Muslimin sempat mengajak R kabur agar bisa hidup bersama, namun ajakannya itu ditolak oleh sang selingkuhan.
"Sudah diajak lari, namun R itu tidak mau," ujar Luthfi.
Baca juga: Demi Selingkuhan, Kopda Muslimin Rencanakan Pembunuhan Istri dan Sewa Pembunuh Bayaran
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantorua mengungkapkan, Kopda Muslimin baru menjalin hubungan dengan selingkuhannya sejak 7 bulan lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.