Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terbaru Kasus Penembakan Istri TNI di Semarang, Kopda Muslimin Sudah 7 Bulan Selingkuh

Kompas.com - 27/07/2022, 12:57 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Kasus penembakan RW (34), istri anggota TNI di Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (18/7/2022), semakin menemukan titik terang usai pihak kepolisian berhasil menangkap empat orang eksekutor dan satu orang penyedia senjata api.

Adapun keempat eksekutor yang telah ditangkap yaitu Agus Santoso (43), Yono alias Sirun (45), Ponco Aji (26), dan Babi (36).

Berdasarkan keterangan para pelaku kepada pihak kepolisian, suami korban, Kopda Muslimin, merupakan dalang di balik percobaan pembunuhan istrinya tersebut.

"Dari semua pelaku yang tertangkap mengaku ada keterlibatan suami korban," kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi, dalam jumpa pers di Mapolda Jateng, Senin (25/7/2022), dikutip dari regional.kompas.com.

Baca juga: Upaya Kopda Muslimin Bunuh Istrinya demi Selingkuhan, dari Meracun, Menyantet, hingga Akhirnya Menembak Mati

Kopda Muslimin menyewa jasa para eksekutor tersebut dengan biaya sebesar Rp 120 juta untuk membunuh istrinya.

Hingga saat ini, keberadaan Kopda Muslimin masih belum diketahui. Dia terakhir terlihat saat menemani istrinya menjalani perawatan di rumah sakit akibat peluru yang bersarang di perutnya.

Akan tetapi, sehari berselang, Kopda Muslimin menghilang dan kini menjadi buronan pihak kepolisian dan TNI.

Kopda Muslimin diduga berselingkuh

Dari hasil penyelidikan sementara pihak kepolisian, Kopda Muslimin ternyata bukan kali ini saja mencoba membunuh istrinya.

Sebelumnya, Kopda Muslimin juga telah meminta Babi (Sugiyono) untuk menghabisi nyawa korban dengan meracuninya menggunakan air kecubung, mencuri lalu membunuh korban, dan terakhir memakai santet.

Baca juga: Polisi: Setelah Penembakan, Kopda Muslimin Baru Beri Tahu Selingkuhan Kalau Habis Menembak

Akan tetapi, polisi masih belum bisa memastikan kebenaran pernyataan tersebut sebab Kopda Muslimin masih belum bisa ditemukan sampai saat ini.

Meski begitu, polisi berhasil memastikan bahwa alasan Kopda Muslimin mencoba membunuh istri sahnya adalah demi bisa hidup bersama wanita selingkuhannya yang berinisial R.

"R sempat lari dan kami (polisi) amankan. R inilah yang membuatnya (Kopda Muslimin) melakukan yang tidak patut dan melawan hukum," ungkapnya.

Luthfi menjelaskan, Kopda Muslimin sempat mengajak R kabur agar bisa hidup bersama, namun ajakannya itu ditolak oleh sang selingkuhan.

"Sudah diajak lari, namun R itu tidak mau," ujar Luthfi.

Baca juga: Demi Selingkuhan, Kopda Muslimin Rencanakan Pembunuhan Istri dan Sewa Pembunuh Bayaran

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbantorua mengungkapkan, Kopda Muslimin baru menjalin hubungan dengan selingkuhannya sejak 7 bulan lalu.

"Kopda Muslimin (berhubungan) dengan R sejak 7 bulan yang lalu, sebelum bulan puasa," kata Donny, Selasa (26/7/2022), dikutip dari Kompas.tv.

Dia menjelaskan, Kopda Muslimin mulai berhubungan dengan R pada bulan Desember 2021 atau Januari 2022.

"Antara bulan Desember atau Januari mereka mulai berhubungan," ujar Donny.

Dalam kesempatan berbeda, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Alqudsy menyampaikan bahwa R mengaku tidak mengetahui rencana Kopda Muslimin yang hendak membunuh istrinya.

Baca juga: Hubungan Kopda Muslimin dengan Selingkuhannya Ternyata Baru Seumur Jagung, Polisi Ungkap Awal Mula Mereka Berhubungan

"Perempuan berinisial R belum tahu," ucap Iqbal.

Menurut pengakuan R, dia baru tahu rencana Kopda Muslimin setelah penembakan terhadap RW terjadi.

"Setelah penembakan, Kopda Muslimin memberi tahu R kalau dia habis menembak (istri sahnya)," ungkap Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Regional
Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com