Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tersangka Kasus Perundungan Bocah SD di Tasikmalaya Diversi 3 Bulan, jika Gagal, Diadili Lagi

Kompas.com - 27/07/2022, 12:51 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Nasib 3 tersangka anak kasus perundungan bocah sampai meninggal berujung diversi selama 3 bulan.

Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana sesuai Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).

Hal itu disampaikan Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya Aan Yuliati kepada Kompas.com, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Komnas PA Pastikan Proses Hukum Pelaku Perundungan Bocah SD di Tasikmalaya Berjalan

Aan mengungkapkan, keputusan ini diambil merujuk pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 mengenai SPPA (Sistem Peradilan Pidana Anak). 

"Anak diproses secara hukum dan sesuai keputusan Bapas (Balai Pemasyarakatan) Kelas 2 Garut dikembalikan ke orangtua dengan diawasi 3 bulan dengan beberapa syarat," jelas Aan. 

Jika sampai nantinya ketiga tersangka berusia anak itu melanggar pidana kembali atau muncul permasalahan baru akan diproses hukum kembali selanjutnya lewat persidangan.

Pengawasan akan dilakukan oleh semua lembaga terkait mulai Kepolisian, Bapas, P2TP2A, KPAID Kabupaten Tasikmalaya, sampai lembaga pemerintahan, masyarakat, serta orangtuanya sendiri.

"Yang memutuskan Bapas dan memutuskan anak dikembalikan ke orangtua dan apabila melakukan pelanggaran hukum akan diproses lagi hukum sesuai persidangan umum. Kami bertugas pembinaan, selama 3 bulan kami akan membina anak, orangtua karena tidak 100 persen kesalahan anak, lingkungan juga memengaruhi," tambah Aan.

Baca juga: Soal Perundungan Bocah SD di Tasikmalaya, Wagub Jabar: Itu Candaan

Menurut Aan, selama ini lingkungan para tersangka dan korban dikenal sebagai warga yang kompak, baik dalam kebaikan maupun hal negatif.

Hal ini tentunya menjadi tugas bersama untuk mengubah stigma itu dan menjadikan desa dan kampung yang layak anak.

"Semua anak akan terjaga dari hal negatif. Lingkungan di sana sangat mengkhawatirkan, anak-anak bebas dalam penggunaan ponsel dan image kurang baik, tapi pengajian dan lainnya kompak. Baik kompak dalam hal kebaikan, juga kompak dalam hal negatif," ujar dia.

Adapun saat ini ketiga pelaku masih berada di rumah aman dalam kondisi baik dan siap bersosialisasi kembali di lingkungannya.

Baca juga: Sebut Perundungan Bocah SD di Tasikmalaya Candaan, Wagub Jabar Minta Maaf

"Posisi masih di rumah aman, setelah nanti ada ketetapan di Kepolisian setempat sudah keluar, kita serah terimakan kepada orangtua," ungkapnya.

Sementara itu, Kasubsi Bimbingan Klein Anak di Bapas Kelas 2 Garut, Jawa Barat, Rustikawati, membenarkan pihaknya telah memutuskan untuk diversi ke 3 tersangka kasus perundungan anak sampai meninggal.

Hal ini sesuai proses hukum lewat persidangan dan ketentuan keputusan bersama lembaga terkait.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com