Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu di Kota Semarang Lebih Dingin hingga 21 Derajat Celsius, BMKG Ungkap Sebabnya

Kompas.com - 26/07/2022, 18:32 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Belakangan, suhu di Kota Semarang, Jawa Tengah terasa lebih dingin dibandingkan dengan biasanya. Suhu rata-rata bisa mencapai 21 derajat celsius.

Koordinator Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Giyarto membenarkan perubahan suhu di Kota Semarang.

"Betul semakin tinggi wilayah akan semakin dingin," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Suhu Dingin di Sumenep, Terendah 21 Derajat Celsius

Suhu di wilayah Kota Semarang berkisar 21 hingga 22 derajat celcius. Fenomena tersebut bakal berlangsung hingga bulan Agustus 2022.

"Berpotensi hingga dasarian kedua bulan Agustus," kata dia.

Data yang dia peroleh, perubahan cuaca tersebut karena pengaruh Monsoon Dingin Australia. Masuknya masa udara dingin dari Australia menyebabkan udara di wilayah Semarang menjadi dingin.

"Ini menyebabkan udara menjadi lebih dingin dibandingkan dengan biasanya," ungkapnya.

Selain itu, perubahan suhu tersebut juga disebabkan renggangnya kondisi atmosfer ketika kondisi langit cerah. Hal itu membuat panas atau radiasi matahari terserap.

"Matahari yang diserap pada siang hari akan terlepas secara langsung ke udara," lanjutnya.

Baca juga: Embun Es Selimuti Dieng Selama 2 Hari, Suhu Pagi Ini Minus 1 Derajat Celsius

Hal itulah yang membuat kondisi di wilayah Kota Semarang dan beberapa wilayah yang lain menjadi lebih cepat dingin. Hal ini bisa menjadi puncak musim kemarau.

"Ini bisa terjadi di puncak musim kemarau," tambahnya.

Meski mengalami perubahan suhu, dia meminta agar warga di wilayah Kota Semarang agar tak panik dan selalu menjaga kesehatan.

"Diperkirakan bakal berlangsung hingga bulan Agustus," ujarnya.

Sementara itu, salah satu warga Ngaliyan, Kota Semarang, Danang membenarkan jika beberapa hari terakhir suhu Kota Semarang terasa lebih dingin.

"Ini tak seperti biasanya, saat siang saja sudah dingin di sini. Kalau malam tambah dingin lagi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com